- Oleh Wandi
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 21:21 WIB
: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memanfaatkan ajang inisiatif olahraga global “Securing the Legacy: Debriefing from Paris 2024 for Future Major Sporting Events Marking” di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York./Foto Istimewa/Humas Kemenpora
New York, InfoPublik – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memanfaatkan ajang inisiatif olahraga global “Securing the Legacy: Debriefing from Paris 2024 for Future Major Sporting Events Marking” di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, untuk semakin memperkenalkan pencak silat di kancah dunia.
Dalam sambutannya di hadapan para delegasi negara-negara dunia, Menpora menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga bela diri, tetapi juga memiliki nilai filosofi tinggi dan dapat menjadi alat untuk menangkal radikalisme.
"Diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda, Pencak Silat mengajarkan para praktisinya untuk tidak hanya membela, tetapi juga melindungi. Tidak hanya berperang, tetapi juga menjaga perdamaian," ujar Menpora Dito dalam siaran persnya, Kamis (6/3/2025).
Karena itu, Indonesia terus mengupayakan agar pencak silat semakin dikenal dunia, termasuk mendorong cabang olahraga ini masuk dalam Olimpiade.
Sejalan dengan semangat pencak silat, Menpora Dito menekankan bahwa olahraga mencerminkan prinsip ketahanan keamanan. Olahraga bisa menjadi alat membangun bangsa dan mempererat keterikatan sosial, sekaligus sarana diplomasi halus dan resolusi konflik.
"Olahraga bisa digunakan untuk merehabilitasi masyarakat dalam situasi pascakonflik. Yang tak kalah penting, olahraga juga dapat mencerminkan kesiapan dan ketahanan keamanan suatu bangsa," terang Menpora.
Pelajaran dari Olimpiade Paris 2024 menunjukkan bahwa penyelenggaraan ajang olahraga besar membutuhkan infrastruktur keamanan yang tangguh dan kemampuan tanggap krisis. Menpora menyoroti keberhasilan Prancis dalam mendeteksi ancaman sejak dini serta mengelola tantangan keamanan yang kompleks.
"Kita harus tetap menjadi yang terdepan dengan kerangka kerja keamanan yang inovatif, kolaborasi intelijen lintas batas, dan kemitraan global yang diperkuat," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Menpora Dito menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap Program Olahraga Global yang diinisiasi oleh United Nations Office of Counter-Terrorism (UNOCT).
Indonesia berkomitmen untuk memanfaatkan olahraga tradisional dan modern, termasuk pencak silat, untuk meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan pemuda Memperkuat kemitraan publik-swasta untuk memastikan keamanan ajang olahraga besar, Meningkatkan kerja sama internasional dalam keamanan olahraga dan pencegahan ekstremisme
"Kami bangga telah ikut menyelenggarakan seminar tingkat tinggi dengan UNOCT di Bali pada Oktober silam, di mana lebih dari 200 pemangku kepentingan berkumpul untuk mengembangkan rencana aksi konkret demi keamanan olahraga dan melawan ekstremisme kekerasan melalui olahraga," tutur Menpora.
Sebagai sosok yang dekat dengan dunia olahraga, Menpora meyakini bahwa olahraga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Oleh karena itu, mimpi-mimpi para atlet muda tidak boleh dibayangi oleh ancaman kekerasan.
"Kita harus terus menumbuhkan olahraga sebagai mercusuar perdamaian dan ketahanan. Indonesia berkomitmen untuk mendorong kolaborasi yang bermakna di bidang ini. Kami percaya melalui upaya bersama, warisan olahraga akan tetap menjadi warisan perdamaian, persatuan, dan keamanan untuk semua," pungkasnya.