BPOM Dukung Inovasi dalam Ekosistem Kecantikan

: Kepala BPOM Taruna Ikrar saat menghadiri Cosmax Innovation Conference 2025/Foto: Badan POM


Oleh Putri, Kamis, 13 Februari 2025 | 23:56 WIB - Redaktur: Untung S - 231


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menjelaskan bahwa Industri kosmetik di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Hingga Desember 2024, jumlah industri kosmetik tercatat sebanyak 1.292 industri.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Cosmax Innovation Conference 2025 di Jakarta, Kamis (13/2/2025). 

Taruna mengatakan ini menunjukkan potensi pasar kosmetik Indonesia sangat besar sehingga peluang berbisnis kosmetik terbuka lebar.

“Sebagai respons terhadap potensi usaha kosmetik yang semakin prospektif, pergeseran preferensi konsumen terhadap kosmetik dan persaingan usaha, kunci utama industri kosmetik untuk menghadapinya adalah dengan inovasi” kata Taruna.

Lanjutnya, inovasi dapat dilakukan industri kosmetik dalam berbagai aspek dan perlu diselaraskan dengan dinamika tren yang berkembang didunia kosmetik.

Inovasi industri kosmetik dapat dilakukan melalui formulasi produk, teknologi, kemasan, hingga revolusi pemasaran.

Dari aspek ekonomi, Taruna menjelaskan inovasi dalam pemasaran juga dapat dikembangkan oleh industri kosmetik melalui promosi yang kreatif, namun tetap sesuai dengan ketentuan regulasi.

Contohnya, produk kosmetik kolaborasi dengan influencer, pemanfaatan teknologi augmented reality (AR) dan virtual try-on, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, inovasi teknologi dapat dilakukan industri kosmetik dengan mengadopsi tren perkembangan teknologi produk maupun teknologi produksinya.

"Contohnya pada produk kosmetik yang menggunakan teknologi nanoteknologi, otomatisasi dalam teknologi produksi, teknologi produksi berbasis digital, hingga pemanfaatan artificial intelligence (AI)," kata Taruna.

Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung percepatan hilirisasi produk kosmetik untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi dalam negeri dengan memberikan percepatan waktu kajian keamanan, mutu, dan manfaat kosmetik.

Program ini didesain untuk mendukung pengembangan inovasi dan kreativitas industri di Indonesia, serta meningkatkan daya saing produk lokal.

Kegiatan ini diinisiasi sebagai wadah strategis untuk berbagi wawasan terbaru, memperkuat kolaborasi, dan menginspirasi semua pemangku kepentingan dalam ekosistem kecantikan.

Kegiatan Ini juga diharapkan memberikan panduan dan teknologi berbasis data untuk memahami perilaku konsumen, serta menjelaskan perkembangan tren kemasan kosmetik dan cara memenangkan pasar e-commerce.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Kamis, 13 Maret 2025 | 23:50 WIB
Menteri UMKM Tegaskan UMKM tak Boleh Dipandang Sebelah Mata
  • Oleh Putri
  • Kamis, 13 Maret 2025 | 23:44 WIB
Kemenkop akan Cabut NIK Koperasi Pelaku Pelanggaran Minyakita
  • Oleh Putri
  • Kamis, 13 Maret 2025 | 14:11 WIB
Penyakit Ginjal Menjadi Prioritas Penanganan Pemerintah