- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 14 Maret 2025 | 18:00 WIB
: Dalam rangka memperingati 100 tahun lahirnya sastrawan legendaris Pramoedya Ananta Toer, Menteri Kebudayaan Fadli Zon hadir di Blora, untuk membuka Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer (Foto: Dok Kemenbud)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 10 Februari 2025 | 16:08 WIB - Redaktur: Untung S - 204
Jakarta, InfoPublik – Dalam rangka memperingati 100 tahun lahirnya sastrawan legendaris Pramoedya Ananta Toer, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon hadir di Blora untuk membuka Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer.
Festival yang berlangsung meriah itu menampilkan berbagai kegiatan budaya, termasuk dialog kebudayaan, peresmian patung dan sketsa Pramoedya Ananta Toer, pemutaran film Bumi Manusia, konser, monolog, serta berbagai pementasan seni yang digelar di Pendopo Bupati Blora.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan apresiasi mendalam terhadap kontribusi besar Pramoedya Ananta Toer bagi perkembangan sastra Indonesia dan dunia. Karya-karya monumental seperti Bumi Manusia, Gadis Pantai, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca telah memberi pengaruh yang mendalam terhadap pemikiran dan perkembangan budaya bangsa.
“Saya sangat sepakat dengan apa yang pernah ditulis Pram, yaitu ‘Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, maka ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah.’ Hal ini mengajarkan kita semua, terutama generasi muda, bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (10/2/2025).
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kontribusi Pramoedya dalam mengabadikan kisah bangsa Indonesia melalui karya sastra yang tidak hanya menggambarkan sejarah, tetapi juga menginspirasi setiap generasi.
Selain pembukaan festival, Menteri Kebudayaan juga meresmikan pameran patung dan sketsa Pramoedya Ananta Toer di Blora Art Space. Pameran ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Seabad Pramoedya Ananta Toer, dengan menampilkan berbagai karya seni rupa modern yang menggambarkan perjalanan hidup dan perjuangan Pramoedya dalam menulis dan berjuang untuk kebebasan berpikir dan berbicara.
“Pram telah mampu menggugah kesadaran kolektif masyarakat melalui cerita yang mendalam tentang perjuangan, kemanusiaan, dan identitas bangsa. Karya-karya Pram bukan hanya sekadar buku, melainkan sebuah cermin dari perjalanan bangsa Indonesia yang penuh liku,” tambah Fadli Zon.
Menteri Kebudayaan berharap agar karya-karya Pramoedya Ananta Toer terus menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Ia menekankan bahwa tulisan-tulisan Pramoedya bukan hanya memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya Indonesia, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong kemajuan peradaban dunia.
“Kita berharap, warisan tak ternilai yang dituliskan Pramoedya dapat terus menginspirasi dan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan kemanusiaan,” tutup Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Melalui festival ini, masyarakat Blora dan Indonesia pada umumnya diingatkan kembali akan pentingnya melestarikan karya sastra sebagai bagian dari identitas bangsa. Pramoedya Ananta Toer, melalui karya-karyanya, telah memberikan kontribusi besar terhadap dunia sastra dan budaya, serta memengaruhi perjalanan sejarah Indonesia dengan cara yang mendalam dan abadi.