- Oleh MC KAB DONGGALA
- Rabu, 19 Maret 2025 | 08:47 WIB
: Menteri PPPA Arifah Fauzi dan Ketum PBNU Gus Yahya menandatangani MoU peningkatan sinergitas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak saat pembukaan Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU. Foto : Kemen PPPA
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 6 Februari 2025 | 16:19 WIB - Redaktur: Untung S - 328
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi dan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menandatangani kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) terkait Peningkatan Sinergitas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Menteri PPPA menjelaskan, isi MoU tersebut berkaitan erat dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dikolaborasikan dengan lembaga-lembaga dan Badan Otonom (Banom) yang ada di PBNU, seperti NU Care-LAZISNU dan Muslimat NU.
"Kami lebih fokus menjalin kolaborasi bersama Keluarga Maslahat, kemudian nanti dengan Muslimat NU, dan LAZISNU. Melalui sinergi ini, kami berupaya memperkuat pemberdayaan perempuan dan meningkatkan perlindungan anak, khususnya di tingkat desa agar mereka mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesejahteraan, dan perlindungan yang layak," urai Menteri PPPA, pada Kamis (6/2/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa nota kesepahaman tersebut menjadi landasan untuk menyatukan program dan kegiatan dalam rangka meningkatkan sinergitas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, koordinasi, dan kerja sama dalam upaya bersama mewujudkan sinergi yang lebih baik dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
"Dengan kerja sama ini, diharapkan upaya perlindungan dan pemberdayaan terhadap perempuan dan anak dapat semakin optimal," imbuh Menteri PPPA.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, Munas dan Konbes NU 2025 menjadi momentum penting untuk bekerja keras dan memperkuat konsolidasi organisasi setelah serangkaian strategi yang telah dibahas dalam Kongres Pendidikan NU dan Kongres Keluarga Maslahat NU.
Munas dan Konbes NU tahun ini, menurut Gus Yahya, akan membahas berbagai isu strategis untuk memperkokoh kerangka konsolidasi organisasi, sehingga tidak ada hambatan dalam mencapai cita-cita NU di masa depan.
"Saya meminta seluruh jajaran pengurus, aktivis, dan kader NU untuk menyiapkan diri dan bekerja keras tanpa henti demi mewujudkan cita-cita besar Nahdlatul Ulama," tutup Gus Yahya.