- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 7 Februari 2025 | 02:03 WIB
: Dirjen Perumahan Perdesaan Kementerian PKP, Imran (kemeja putih), bersama Mendagri Tito Karnavian dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Subang, Jawa Barat(Ristyan Mega Putra/ Komunikasi Publik Kementerian PKP)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 22 Januari 2025 | 00:15 WIB - Redaktur: Untung S - 305
Jakarta, InfoPublik – Pengelolaan sampah domestik rumah tangga dipastikan menjadi perhatian Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam pelaksanaan pembangunan Program Tiga Juta Rumah untuk membuat lingkungan hunian bersih, sehat, hingga meningkatkan kesejahteraan dan membangun budaya hidup yang baik.
"Pelaksanaan pembangunan hunian dalam Program Tiga Juta Rumah perlu perhatikan pengelolaan sampah juga. Hal itu sangat penting untuk masyarakat dan menjaga lingkungan lebih bersih," ujarnya Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian PKP, Imran, dalam keterangannya terkait kunjungan kerja ke Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Selasa (21/1/2025).
Pada kunjungan kerja tersebut, Imran bersama Direktur Jenderal Tata Kelola dan Pengendalian Risiko Kementerian PKP, Brigjen Pol. Aziz Andriansyah, ikut mendampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, dalam kunjungan kerja meninjau pengelolaan sampah melalui program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Tempat pengolahan Sampah tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Wantilan, Kecamatan Cipendeuy dan menjadi salah satu wujud inovasi dalam pengelolaan lingkungan di Kabupaten Subang.
Di lokasi tersebut Imran juga melihat sejumlah hasil pengolahan sampah mulai dari pakan, souvenir, hingga pupuk untuk tanaman jagung hibrida yang bisa menambah kesejahteraan serta perekonomian masyarakat.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mendukung pengelolaan sampah secara terpadu oleh masyarakat karena secara tidak langsung membuat lingkungan hunian lebih bersih dan sehat.
"Masyarakat di perdesaan bisa ikut mengelola sampah dari tempat tinggalnya masing-masing. Jadi mereka bisa menambah pendapatan serta membuka lapangan kerja dan tidak perlu berbondong-bondong pindah ke kota," pungkas Mendagri.