Indonesia Dorong Penguatan Penanganan Anak yang Terasosiasi Terorisme di Pertemuan Ketiga JWG on CT

: Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono, dalam pertemuan ketiga Joint Working Group on Counter Terrorism (JWG on CT) dengan Parliamentary Under-Secretary of State (Indo Pacific) Inggris, Chaterine West, di Kantor BNPT, Jakarta (Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT)


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 21 Januari 2025 | 14:02 WIB - Redaktur: Untung S - 185


Jakarta, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia mendorong penguatan penanganan anak yang terasosiasi dengan terorisme, sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme di lingkup regional dan multilateral.

Hal ini diungkapkan Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono, dalam pertemuan ketiga Joint Working Group on Counter Terrorism (JWG on CT) dengan Kerajaan Inggris di Kantor BNPT Jakarta pada Senin (20/1/2025).

"Pentingnya mendorong dan membangun inisiasi di lingkup regional dan multilateral untuk memperkuat kerja sama antara negara. Untuk Indonesia , upaya kita adalah penanganan anak yang terasosiasi dengan terorisme,” kata Kepala BNPT.

Menurut Eddy, semua negara memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan terorisme demi terjaganya keamanan global.

"Penanggulangan terorisme menjadi tanggung jawab bersama negara-negara dalam menjaga keamanan global," tegasnya 

Sementara itu, Parliamentary Under-Secretary of State (Indo Pacific) Inggris, Chaterine West, menjelaskan, Indonesia dan Inggris memiliki kesamaan strategi dalam melawan terorisme, mulai mencegah atau menghambat aksi teroris, hukuman terhadap para pelaku, bagaimana mencegah individu yang berisiko terpapar, bagaimana merehabilitasi para pelakunya, serta bagaimana mendukung para korban.

Selain itu Chaterine menekankan bahwa aspek pencegahan menjadi salah satu faktor kesuksesan kerja sama yang telah dimulai sejak 2021 ini.

"Keberhasilan kerja sama kita terletak pada pendekatan menyeluruh terhadap semua aspek kontra-terorisme dan tentu saja pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati," kata dia.

Chaterine juga mengapresiasi pencapaian situasi tanpa serangan terroris atau Zero Terrorist Attack selama dua tahun. Menurutnya, pencapaian ini diraih karena dedikasi yang diberikan BNPT beserta seluruh stakeholders. 

"Saya sangat senang mengetahui kisah sukses BNPT dalam memastikan nol serangan sejak 2023. Ini bukti keharmonisan dan dedikasi BNPT," katanya. 

Sebagai informasi, inisiasi penanganan anak yang terasosiasi dengan terorisme pertama kali disampaikan pada sidang Commission on Crime Prevention and Criminal Justice (CCPCJ) di Wina pada 2024 lalu.

Sebelumnya, pada JWG ke-2 di London tahun 2023 disepakati beberapa program penanggulangan terorisme, mulai dari Proyek Rumah Singgah (Halfway House) bagi mantan narapidana teroris (napiter), kerja sama peningkatan kapasitas, tindak lanjut Resolusi Children Associated with Terrorism hingga dukungan Inggris terhadap I-Khub BNPT. Penguatan kerja sama ini diharapkan dapat mendorong keberlanjutan dan terimplementasinya program - program ini secara efektif.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 6 Februari 2025 | 23:07 WIB
BNPT: Perlu Pendekatan Tepat dalam Menangani Anak di Kasus Terorisme
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 24 Januari 2025 | 00:33 WIB
BNPT Segera Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 24 Januari 2025 | 09:32 WIB
BNPT Tegaskan Program Kerja 2025 Berdampak Langsung ke Masyarakat
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 23 Januari 2025 | 13:52 WIB
Menlu RI dan AS Bahas Kerja Sama Bilateral Keamanan Indo-Pasifik
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 22 Januari 2025 | 23:39 WIB
BNPT Dukung Kolaborasi Pemberian Pelatihan bagi Mitra Deradikalisasi
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 21 Januari 2025 | 22:42 WIB
Indonesia-Inggris Tingkatkan Kemitraan Strategis di Sektor Digital