- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Sabtu, 8 Februari 2025 | 17:52 WIB
: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`tidalam audiensi Mendikdasmen dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Yandri Susanto (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Minggu, 19 Januari 2025 | 12:02 WIB - Redaktur: Untung S - 157
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak desa yang tidak memiliki satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Kondisinya masih banyak desa yang tidak ada PAUD. Padahal PAUD adalah pondasi pendidikan karakter seperti yang diterapkan di banyak negara," ungkap Mendikdasmen dalam audiensi dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Yandri Susanto, di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, Minggu (19/1/2025).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Yandri Susanto, menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama dalam pengembangan PAUD di desa adalah kekurangan SDM. "Kita bisa membangun, tapi biasanya problem-nya tidak ada SDM guru," ujar Menteri Yandri.
Sebagai solusi, kedua kementerian sepakat untuk menyusun rencana strategis guna menjadikan guru TK atau PAUD sebagai kebanggaan di masyarakat. Mendikdasmen menyarankan beberapa langkah strategis yang dapat dilaksanakan dalam waktu dekat, antara lain:
Memorandum of Understanding (MoU) – Menyusun MoU antardua kementerian yang mengatur tiga hal utama:
Revitalisasi PAUD – Desa yang sudah memiliki satuan PAUD, akan direvitalisasi kualitasnya.
Mendikdasmen menambahkan, "Tidak harus sekolah negeri, karena jumlah PAUD lebih banyak dikelola oleh swasta."
Kebijakan ini disetujui oleh Mendes PDT, yang berencana untuk menyinkronkan data PAUD di desa antara Kemendes PDT dan Kemendikdasmen. Setelah itu, kementerian akan menetapkan lokasi prioritas untuk pengembangan PAUD. MoU ini rencananya akan diumumkan dalam acara “Festival Bangun Desa Bangun Pendidikan”.
Mendes PDT juga menegaskan bahwa kunci pembangunan negara terletak di desa. "Ke depan, desa harus menjadi tempat yang ideal untuk berkarir dan hidup. Sekolah di desa, bekerja di desa, menikah di desa, hingga meninggal di desa," tambah Yandri Susanto.
Dengan adanya langkah strategis ini, diharapkan kualitas PAUD di desa akan meningkat secara signifikan, dan lebih banyak anak-anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas, sejak usia dini.