Mendes PDT Minta Kepala Daerah Majukan Desa untuk Hambat Urbanisasi

: Mendes PDT Yandri Susanto (Didi/Humas Kemendes PDT)


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 14 Januari 2025 | 23:17 WIB - Redaktur: Untung S - 197


Jakarta, InfoPublik – Kepala daerah, baik gubernur maupun bupati, diminta agar dapat memajukan desa dengan mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal untuk mencegah terjadinya urbanisasi, sebagaimana yang terjadi di Jepang dan Korea Selatan.

Urbanisasi yang tinggi dikhawatirkan akan menimbulkan masalah lain yang lebih berat, seperti terhambatnya pembangunan desa dan demografi penduduk yang tak seimbang.

"Desa di Jepang itu kosong, jangan sampai terjadi di Indonesia, Pak. Ada 93 persen penduduknya ke kota, termasuk di Korea Selatan, 83 persen penduduknya bergerak ke kota. Kita ingin menyetop atau menghambat laju urbanisasi itu dengan memajukan desa-desa di Indonesia," ujar Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, dalam keterangannya terkait Rapat Koordinasi Swasembada Pangan dengan Kepala Daerah se-Sumatra Selatan (Sumel), di Kantor Gubernur Gubernur Sumatra Selatan, Kota Palembang, Sumatra Selatan, seperti dilansir pada Selasa (14/1/2025).

Yandri Susanto mengatakan, SDM lokal merupakan aset yang tak tergantikan, sebab mereka memahami betul terkait kebutuhan, potensi, dan tantangan yang ada di wilayahnya.

Dengan SDM yang handal, termasuk melibatkan pemuda desa, maka pembangunan di desa dipastikan akan terus berjalan dan semakin maju.

"Inti pokoknya, kita ingin pembangunan itu ada di desa, Pak. Kita ingin desa kita ini diperhatikan. Kalau pembangunan banyak di desa, pemuda pelopor desa dilibatkan, maka saya haqqul yakin desa akan maju dengan pesat," ungkapnya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pemerintah sedang fokus pada pemberdayaan potensi lokal untuk mengurangi impor bahan pokok.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengandalkan sumber daya pangan lokal yang mampu diproduksi, dikembangkan, dan dikonsumsi oleh suatu daerah atau kelompok masyarakat lokal secara berkelanjutan.

Terlebih, makanan lokal bisa memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh produk waralaba, seperti memiliki cita rasa yang unik serta bahan baku lokal dan pengelolaan yang lebih baik.

"Jadi 2025, tidak impor beras untuk konsumsi, tidak impor gula untuk konsumsi, tidak impor jagung untuk pakan ternak, dan tidak impor garam untuk konsumsi, Itu kira-kira tahun 2025," tandas Zulkifli Hasan.

Turut hadir dalam acara itu, sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih. Sementara Mendes PDT hadir didampingi Staf Ahli Menteri, Bidang Hubungan Antar-Lembaga Samsul Widodo, Staf Khusus Menteri Khoirul Huda, Direktur Advokasi Dwi Rudi Hartoyo.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 3 Februari 2025 | 16:02 WIB
Mendes PDT Ajak Kades Bangun Dapur Makan Bergizi Gratis
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 22 Januari 2025 | 13:11 WIB
Mendes PDT Ajak Semua Pihak Awasi Penggunaan Dana Desa
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Rabu, 22 Januari 2025 | 18:27 WIB
Desa Wantilan Jadi Percontohan Nasional untuk Inovasi Pengelolaan Sampah
  • Oleh MC KAB BOLAANG MONGONDOW UTARA
  • Selasa, 21 Januari 2025 | 20:43 WIB
Dorong UMKM dan Infrastruktur, Desa Batubantayo Gelar Musrenbangdes 2026
  • Oleh MC KAB BOLAANG MONGONDOW UTARA
  • Selasa, 21 Januari 2025 | 20:37 WIB
Antusiasnya Warga Padango Bahas Rencana Pembangunan 2026 di Musrenbangdes
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 20 Januari 2025 | 21:29 WIB
Begini Tujuh Fokus Penggunaan Dana Desa di 2025