- Oleh Jhon Rico
- Kamis, 12 Desember 2024 | 21:57 WIB
: Menko PMK Pratikno bersama pihak terkait saat melakukan Rapat Tingkat Menteri/Foto: Kemenko PMK
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi potensi banjir di wilayah Jabodetabek, menyusul prediksi curah hujan tinggi oleh BMKG.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno usai melakukan Rapat Tingkat Menteri pada Selasa (10/12/2024).
“Sebagaimana telah disampaikan kepada publik oleh BMKG bahwa curah hujan sangat tinggi di wilayah-wilayah mulai dari Sumatra, Jawa, sampai dengan NTT, dan kita antisipasi betul di semua daerah termasuk juga di wilayah Jabodetabek," kata Pratikno melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Rabu (11/12/2024).
Lanjutnya, langkah pertama yang diambil oleh pemerintah adalah melakukan modifikasi cuaca secara berkesinambungan untuk mengurangi intensitas curah hujan yang tinggi.
Melalui pendekatan ini, kata Pratikno diharapkan dapat mengurangi volume hujan yang turun secara signifikan. Sehingga dampak terhadap infrastruktur pengelolaan air di wilayah Jabodetabek dapat diminimalkan.
“Modifikasi ini akan mengurangi curah hujan yang berlebihan, tidak bisa meniadakan, tidak mungkin, tetapi dapat mengurangi, dan itu mengurangi beban terhadap infrastruktur air yang ada di wilayah Jabodetabek,” kata Pratikno.
Pemerintah juga akan melakukan optimalisasi infrastruktur yang ada melalui perbaikan, renovasi, dan pemeliharaan, serta memastikan kesiapsiagaan petugas teknis di lapangan.
Selain itu, apel siaga akan terus dilaksanakan secara rutin oleh pihak-pihak terkait untuk memastikan respons yang cepat dan efektif dalam menghadapi potensi bencana.
Rapat tersebut turut memutuskan membentuk posko bersama di Kantor BNPB sebagai pusat koordinasi untuk memantau situasi secara real-time.
“Akan dibentuk posko bersama di Kantor BNPB, jadi unit-unit pemerintahan yang terkait mengirimkan wakilnya di BNPB agar bisa dimonitor dari waktu ke waktu dan tidak perlu rapat koordinasi karena koordinasi dilakukan real time di posko tersebut,” jelas Pratikno.
Lebih lanjut, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah penanganan jika bencana banjir tidak dapat dihindari.
Pratikno menyampaikan bahwa seluruh pihak terkait telah dipersiapkan, termasuk identifikasi titik-titik potensi banjir, untuk memastikan beban yang dialami masyarakat dapat diminimalkan selama penanggulangan bencana.
“Jika kemudian banjir tidak bisa terhindarkan, kita juga siap-siaga untuk melayani masyarakat. Semua sudah siap, titik-titiknya sudah diidentifikasi secara jelas, sehingga kita bisa meminimalisir beban masyarakat seandainya banjir terjadi,” kata Pratikno.