- Oleh Wandi
- Selasa, 10 Desember 2024 | 16:00 WIB
: Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Afriansyah Noor, mengungkapkan langkah strategis dalam pengembangan industri farmasi halal di Indonesia. /Foto Wandi/InfoPublik
Jakarta, InfoPublik – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Afriansyah Noor, mengungkapkan berbagai langkah strategis yang diambil untuk mengembangkan industri farmasi halal di Indonesia. Salah satu inisiatif utama yang dilakukan adalah kerja sama dengan perusahaan Daewoong Biologics Indonesia, sebuah perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan yang berlokasi di Cikarang.
Perusahaan itu telah menginvestasikan hampir Rp5 triliun untuk mendukung sertifikasi halal pada produk-produknya.
“Saat ini perusahaan Daewoong Biologics Indonesia sudah berinvestasi Rp2,3 triliun, dan rencana akan berinvestasi total Rp5 triliun. Dua produk mereka telah bersertifikat halal, dan pabrik ini terus berinovasi untuk menghadirkan lebih banyak produk yang sesuai dengan regulasi halal di Indonesia,” ujar Afriansyah Noor kepada awak media di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Afriansyah Noor menegaskan bahwa komitmen Daewoong Biologics Indonesia dalam investasi dan sertifikasi halal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas obat-obatan yang beredar di Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal global. Langkah ini sangat sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2024, yang menegaskan pentingnya sertifikasi halal untuk berbagai produk, termasuk produk farmasi.
Afriansyah juga mengapresiasi inisiatif dari pabrik farmasi Korea Selatan yang telah memastikan seluruh bahan baku produk mereka sesuai dengan regulasi halal Indonesia. Saat ini, pabrik Daewoong Biologics Indonesia memiliki luas 1,4 hektar dan direncanakan akan diperluas, menciptakan lapangan kerja baru bagi sekitar 1.000 orang pada 2026 hingga 2027.
Salah satu produk unggulan dari pabrik Daewoong Biologics adalah obat berbasis sel punca (stem cell). Namun, Afriansyah juga menyebutkan bahwa banyak produk farmasi halal lainnya akan segera diperkenalkan. Dengan kerja sama yang kuat antara BPJPH dan Daewoong Biologics, produk-produk ini diharapkan dapat mendukung kesehatan masyarakat Indonesia sekaligus meningkatkan penerimaan pasar domestik dan internasional terhadap produk farmasi halal.
Afriansyah Noor menegaskan bahwa BPJPH akan terus aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor farmasi, untuk mempercepat proses sertifikasi halal. "Kami tidak hanya menunggu bola, tetapi juga aktif mengejar bola untuk memastikan regulasi ini berjalan dengan baik," ungkapnya.
Selain itu, Afriansyah menekankan pentingnya kolaborasi dengan media dalam memperluas pemahaman masyarakat tentang produk halal, terutama di sektor obat-obatan dan kesehatan. “Dengan edukasi yang baik, kami yakin masyarakat akan lebih menerima produk halal ini sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Afriansyah optimistis bahwa langkah-langkah strategis ini tidak hanya akan mendukung peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan industri farmasi halal di Indonesia. Dengan regulasi yang jelas dan kerja sama yang solid, sektor ini diharapkan memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi ekonomi nasional tetapi juga untuk masyarakat luas.
"Semoga kolaborasi yang baik ini akan terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi Indonesia," tutup Afriansyah Noor.
Langkah strategis ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri farmasi halal di Indonesia, mempertegas komitmen pemerintah untuk memperkuat sertifikasi halal dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama dalam industri halal global. Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan farmasi, dan media diharapkan dapat mempercepat transformasi menuju produk-produk kesehatan yang lebih aman dan halal bagi masyarakat Indonesia.