Pemerintah Cetak Dokter Spesialis Jantung untuk di Daerah

: Menkes Budi Gunadi Sadikin saat kunjungannya ke Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak (RSJPDO) Oputa Yi Koo, Kendari, Sulawesi Tenggara/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Senin, 9 Desember 2024 | 00:34 WIB - Redaktur: Untung S - 123


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam penanganan penyakit jantung.

Hal ini disampaikannya saat kunjungannya ke Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak (RSJPDO) Oputa Yi Koo, Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk meninjau hasil operasi bedah jantung terbuka, Sabtu (7/12/2024).

“Selain alat, yang paling penting adalah SDM, terutama dokternya. Kehadiran alat seperti cath lab harus didukung dengan dokter spesialis jantung pembuluh darah,” ujar Menkes Budi seperti yang dikutip InfoPublik Minggu (8/12/204).

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian Kesehatan membuka peluang beasiswa bagi dokter umum dan spesialis untuk melanjutkan pendidikan, termasuk di luar negeri.

Program ini diprioritaskan untuk putra daerah agar dapat kembali mengabdi di daerah asal. Kemenkes memberikan hingga 2.000 beasiswa setiap tahun.

"Fokus kami adalah mendukung pendidikan dokter spesialis, khususnya untuk putra daerah, sehingga mereka bisa memperkuat layanan kesehatan didaerah masing-masing,” tambah Menkes Budi.

Anggota tim bedah jantung dari RSJPD Harapan Kita Dr. Hananto Adriantoro, Sp.JP(K) menyoroti pentingnya sinergi antara SDM, alat kesehatan, dan fasilitas pendukung seperti ruang operasi (OK) serta ICU.

"Jika ketiga aspek ini terpenuhi, kita bisa menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kardiovaskular," kata dr. Hananto.

Direktur Utama RSJPD Harapan Kita, Dr. Iwan Dakota mengungkapkan bahwa RSJPD bersama Kemenkes terus memperluas jejaring pengampuan hingga tingkat puskesmas.

“Ke depan, tidak hanya rumah sakit di tingkat kabupaten/kota, tapi 10.000 puskesmas di Indonesia juga akan masuk dalam jejaring layanan jantung. RS Oputa Yi Koo juga diharapkan dapat menjadi pengampu bagi 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara,” kata Dr. Iwan.

Kemenkes telah menetapkan tiga tingkatan layanan jantung, yaitu Strata Madya untuk intervensi non-bedah seperti kateterisasi, Strata Utama untuk bedah jantung terbuka, dan Strata Paripurna untuk layanan jantung terpadu dan canggih.

Saat ini, 85 kabupaten/kota telah memiliki layanan kateterisasi jantung, dan jumlah ini akan terus ditingkatkan melalui penguatan SDM, alat kesehatan, dan fasilitas pendukung.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 13 Januari 2025 | 10:39 WIB
Level Siaga, Masyarakat Diminta Tidak Beraktifitas Sekitar Gunung Ibu
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Minggu, 12 Januari 2025 | 22:47 WIB
Dinkes Aceh Catat Penderita Tuberkulosis di Aceh Capai 12.656 Kasus
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Minggu, 12 Januari 2025 | 22:28 WIB
Kemenag Aceh Jaya Ziarah ke Makam Mantan Kepala Kemenag Pertama
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Minggu, 12 Januari 2025 | 22:00 WIB
Pj Walikota Banda Aceh Jadikan Safari Subuh untuk Dengar Aspirasi Warga
  • Oleh Putri
  • Minggu, 12 Januari 2025 | 17:51 WIB
Dua Puskesmas di Kubu Raya Siap Laksanakan Cek Kesehatan Gratis
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Minggu, 12 Januari 2025 | 17:43 WIB
Bea Cukai Gagalkan Peredaran 1,18 Juta Batang Rokok Ilegal di Aceh Tamiang
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 11 Januari 2025 | 05:54 WIB
BPOM-POLRI Perkuat Koordinasi Jaga Keamanan Obat dan Makanan