- Oleh Putri
- Sabtu, 30 November 2024 | 00:08 WIB
: Menko PMK Pratikno saat memberikan sambutan dalam acara Diseminasi Memo Kebijakan TBC yang diselenggarakan oleh Stop TB Partnership Indonesia/Foto: Kemenko PMK
Oleh Putri, Jumat, 29 November 2024 | 14:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 53
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dan penanganan Tuberkulosis (TBC) secara menyeluruh dari hulu ke hilir, dengan memanfaatkan berbagai lini pelayanan masyarakat di Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Diseminasi Memo Kebijakan TBC yang diselenggarakan oleh Stop TB Partnership Indonesia di The Westin Hotel, pada Kamis (28/11/2024).
“TBC tidak bisa diselesaikan hanya oleh Kementerian Kesehatan saja, tetapi juga melibatkan seluruh stakeholder baik di internal pemerintah maupun masyarakat,” kata Pratikno melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Jumat (29/11/2024).
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi dan penguatan infrastruktur dalam upaya pemberantasan TBC. Menurutnya, hal ini akan memperkuat kesadaran masyarakat sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pratikno mengingatkan dampak TBC tidak kalah besar dibandingkan COVID-19, yang telah menyebabkan banyak korban jiwa. Indonesia memiliki potensi untuk menanggulangi TBC dengan sukses, seperti penanganan COVID-19.
“Kuncinya kita harus bisa melihat ini sebagai sebuah krisis, yang kemudian semua pihak harus bekerja keras untuk menyelesaikannya dari hulu ke hilir, semua kementerian dan lembaga terlibat. Cara serupa dapat dilakukan untuk penanganan TBC,” kata Pratikno.