- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Rabu, 11 September 2024 | 21:08 WIB
: Momen foto bersama para profesor riset yang baru dikukuhkan dengan Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian serta jajaran majelis pengukuhan riset di Auditorium BRIN pada Rabu (14/8/2024)/ foto: BRIN
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 14 Agustus 2024 | 12:44 WIB - Redaktur: Untung S - 202
Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong para profesor riset untuk menjadi mentor dan teladan bagi periset muda di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, dalam sambutannya pada Sidang Terbuka Majelis Profesor Riset di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo, Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Pada acara pengukuhan tersebut, BRIN mengukuhkan empat peneliti ahli utama sebagai profesor riset. Mereka adalah Ahmad Sofyan dengan kepakaran dalam Imbuhan Pakan Ternak, Yusuf Nur Wijayanto dengan kepakaran dalam Teknologi Gelombang Mikro dan Fotonika, Natalia Maulani Nursam dengan kepakaran dalam Teknologi Sel Surya, dan Widi Astuti dengan kepakaran dalam Metalurgi Proses.
Amarulla menyampaikan bahwa gelar profesor riset merupakan prestasi akademik yang membawa tanggung jawab besar dalam dunia riset Indonesia. Profesor riset diharapkan tidak hanya unggul dalam penelitian tetapi juga mampu menjadi mentor bagi periset muda, serta memegang peran penting dalam menciptakan ekosistem riset yang lebih baik.
“Selain fokus pada penelitian, profesor riset seringkali memegang posisi kepemimpinan dalam institusi riset. Mereka harus menjadi mentor dalam membimbing kader ilmiah bagi periset muda lainnya, tidak hanya pada aspek teknis tetapi juga dalam pengembangan karakter dan etika ilmiah,” ujar Amarulla.
Ia juga menekankan bahwa para profesor riset yang dikukuhkan pada Agustus 2024 ini merupakan bukti dari profesionalisme dan dedikasi mereka dalam riset. Kontribusi mereka telah membawa dampak positif yang signifikan terhadap dunia riset dan inovasi di Indonesia.
“Profesor riset adalah gelar yang diberikan kepada seorang periset yang telah membuktikan profesionalisme dan kontribusi signifikan dalam bidang keilmuan sesuai dengan kepakarannya, serta memiliki pengaruh substansial dalam pengembangan riset dan inovasi,” tambahnya.
Amarulla juga menegaskan bahwa profesor riset harus menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi periset lainnya. “Profesor riset memiliki tanggung jawab besar sebagai teladan dan inspirator bagi periset muda,” katanya.
Di tengah tantangan riset dan inovasi yang masih dihadapi, Amarulla mengingatkan para periset untuk terus mendalami ilmu pengetahuan sesuai dengan bidangnya masing-masing agar dapat menghadapi tantangan tersebut dengan lebih baik.
“Semangat bagi kita semua, khususnya para periset di BRIN, untuk selalu mendalami ilmu pengetahuan dan melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia dalam bidang riset dan inovasi,” tutup Amarulla.
Pada pengukuhan tersebut, suasana haru dan bahagia tampak dirasakan oleh para profesor riset yang baru saja dikukuhkan. Keempat profesor riset ini adalah yang ke-676, 677, 678, dan 679 dari total 5.694 peneliti, serta merupakan profesor riset ke-53, 54, 55, dan 56 yang dikukuhkan di BRIN.