Pemkot Bukittinggi Imbau Warga Waspadai Karhutla

: Penampakan Kota Bukittinggi yang sebagian terdampak kabut asap. Wali Kota daerah setempat meminta warga untuk mewaspadai dampak buruk bagi kesehatan. ANTARA/Altas Maulana.


Oleh Eko Budiono, Selasa, 3 Oktober 2023 | 18:03 WIB - Redaktur: Untung S - 45


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengimbau warga mewaspadai dampak buruk dari kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga tidak mengganggu kesehatan.

"Dari data stasiun pemantau atmosfer global atau Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Koto Tabang, diketahui banyak titik api kebakaran hutan berasal dari arah selatan Sumbar. Beberapa hari ini berdampak hingga ke Bukittinggi. Kami imbau masyarakat mewaspadai dampak kesehatan, khususnya bagi kalangan rentan," kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, melalui keterangan tertulisnya,  Selasa (3/10/2023).

Menurut Erman, Particulate Matter atau PM10 itu dalam waktu singkat dapat memengaruhi reaksi radang paru-paru dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Kelompok masyarakat yang rentan terhadap asap karhutla adalah orang tua, ibu hamil, anak-anak, serta orang dengan penyakit jantung dan paru seperti asma.

Erman mengatakan, titik api atau hotspot terbanyak itu ada di Jambi dan Palembang yang membuat sekolah atau satuan pendidikan di daerah setempat sudah diliburkan dan belajar dari rumah.

Sementara untuk wilayah Sumatera Barat, berdasarkan data GAW Koto Tabang, kata dia, daerah dengan tingkat potensi kemudahan terbakar dengan level sangat tinggi berada di Dharmasraya, sebagian pesisir selatan, dan Mentawai serta Limapuluh Kota.

"Semoga kita di sini tidak sampai seperti itu, jangan sampai warga membakar lahan, bahkan hentikan dulu pembakaran jerami, ini akan menambah kabut asap. Kami sarankan minimalisir keluar rumah bagi kelompok rentan kesehatan tadi. Kalaupun harus keluar, pakai masker," katanya.

Selain kesehatan, kata dia, asap karhutla juga berdampak pada berbagai sektor kehidupan seperti gangguan kehidupan sehari-hari masyarakat, transportasi, kerusakan ekologis, penurunan pariwisata, dan ekonomi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Kamis, 8 Agustus 2024 | 10:37 WIB
BPBD Tabalong Perkuat Koordinasi dengan BPBD Balangan Hadapi Karhutla
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Kamis, 8 Agustus 2024 | 08:26 WIB
BPBD Balangan Gelar Rapat Persiapan Rakor Karhutla 2024
  • Oleh MC KAB KOTAWARINGIN BARAT
  • Rabu, 7 Agustus 2024 | 20:33 WIB
Pimpin Apel Siaga Bencana, Budi Santosa Minta Jajarannya Utamakan Upaya Pencegahan
  • Oleh MC KAB KOTAWARINGIN BARAT
  • Kamis, 1 Agustus 2024 | 13:01 WIB
Memasuki Kemarau, Personil Gabungan BPBD Kobar Tangani 47.725 Hektar Lahan Terbakar
  • Oleh MC KAB BANJAR
  • Kamis, 1 Agustus 2024 | 08:47 WIB
Kabupaten Banjar Siaga Bencana Karhutla 2024
  • Oleh MC KAB SERUYAN
  • Rabu, 31 Juli 2024 | 08:50 WIB
Camat Batu Ampar Pastikan Peralatan Karhutla Berfungsi Baik