- Oleh Wandi
- Sabtu, 23 November 2024 | 08:00 WIB
:
Oleh Wandi, Minggu, 10 September 2023 | 20:54 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 93
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meminta empat aspek strategis ekosistem olahraga bisa berkembang lebih maju. Hal ini disampaikannya saat peringatan Haornas 2023 di Jakarta International Velodrome, Jakarta.
Aspek pertama adalah industri olahraga. Dari sisi profesional, saat ini para penyelenggaraan liga profesional hanya fokus kepada pertandingan dilapangan. Padahal meningkatkan value bisnis dari liga-liga itu sendiri juga penting demi kesejahteraan semua pelaku industri olahraga.
“Caranya dengan mengadopsi strategi sportaiment agar ekosistem industri berkembang tidak hanya produk apparel saja tapi juga ke jasa-jasa hiburan dan produksi kreatif lainnya. Kita perlu menerapkan strategi sportainment NFL Amerika dengan Half time show di superbowlnya. Terbukti, sekarang event tersebut menjadi yang paling mahal di dunia untuk periklanan,” ujar Menpora Dito sebagaimana dilansir kenpora, Minggu (10/9/2023).
Menpora Dito pun mengajak seluruh pihak terkait untuk berkolaborasi atau menggandeng atlet, artis, hingga influencer untuk membuat program pembudayaan olahraga yang menghibur masyarakat. Misalnya Turnamen Olahraga Selebriti Indonesia yang dibuat oleh Stasiun televisi SCTV dan RANS Entertainment.
“Awalnya memang jadi tontonan, tapi kalau menarik bisa jadi tuntunan untuk warga berolahraga. Dengan mengoptimalisasi sportaiment melalui platform multimedia, di hulunya pendidikan terkait olahraga bisa tersebar ke semua orang dan di hilirnya semua potensi ekonomi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan olahraga bisa digarap oleh perusahaan besar sampai pedagang kecil,” ujarnya.
Dikesempatan ini, Menpora menyampaikan terima kasih kepada RANS Entertainment, KUY Entertainment, Vindes Corp, AHHA, serta Deddy Corbuzier dengan Close The Door-nya. Mereka telah telah banyak mengadopsi konsep sportaiment.
“Kemenpora kedepan akan memberikan tugas khusus dalam misi pengembangan industri olahraga di Indonesia kepada Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan,” terang Dito.
Kemudian yang kedua adalah aspek sport tourism. Ini penting untuk setiap daerah guna mengidentifikasi potensi pariwisata olahraga di wilayah masing-masing. Setiap masyarakat didaerah diharap bisa mempertimbangkan kegiatan olahraga yang ada untuk mendukung industri ini.
“Setelah itu, jalin kemitraan internasional berkolaborasi dengan federasi olahraga dan promotor acara dalam mengembangkan sport tourism. Ini dapat meningkatkan daya tarik bagi wisatawan dari luar negeri dan mempromosikan kerja sama antarnegara. Namun yang paling penting adalah berkolaborasi dengan komunitas-komunitas kreatif ditingkat lokal untuk bersama-sama membuat event olahraga yang memperkuat city branding di daerah masing-masing,” jelas Dito.
Lalu, aspek ketiga adalah kesejahteraan atlet. Menpora Dito menegaskan pihaknya bersama kementerian/lembaga terkait telah berkomitmen untuk memastikan kesejahteraan atlet melalui berbagai afirmasi. Mulai dari pelatihan literasi keuangan, permodalan usaha, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, beasiswa atlet, bahkan sampai program kesehatan mental.
“Saking cintanya Pak Presiden Jokowi kepada atlet, saat ini sedang dirumuskan tentang kesejahteraan atlet sesuai Perpres penghargaan. Saya tidak akan buka di sini subtansi, kita tunggu saja dengan sabar hadiah dari Pak Presiden untuk para atlet kita,” tuturnya.
Terakhir yang keempat yakni aspek sport science. Atlet diharap segera mengejar ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga. Mulai dengan pendidikan yang solid dalam ilmu olahraga, seperti fisioterapi, nutrisi, psikologi olahraga, biomekanik, dan lainnya.
Oleh karenanya, Menpora Dito ingin kampus-kampus melakukan penelitian ilmiah untuk memahami lebih baik untuk kebutuhan atlet dan mencari inovasi dalam pelatihan dan perawatan.
“Dari empat aspek strategis tersebut, tugas Kemenpora dalam hal ini sebagai orkestrator untuk menjahit semua potensi untuk mempertemukan para stakeholder agar mau bergotong royong dan tolong-menolong menciptakan ekosistem olahraga nasional yang bisa mensejahterahkan atlet, pemuda dan masyarakat Indonesia,” pungkas Menpora Dito.
Foto Istimewa/Humas Kemenpora