BRIN - UPHF Perancis Fasilitasi Penguatan Riset dan Kapasitas SDM Iptek

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 6 Juni 2023 | 15:09 WIB - Redaktur: Untung S - 172


Jakarta, InfoPublik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai satu-satunya lembaga riset pemerintah di Indonesia, memiliki tiga peran utama dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi Indonesia yang tidak dimiliki lembaga lain.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI) BRIN Edy Giri Rachman Putra, pada penandatanganan kerja sama antara BRIN dengan Universite Polytechnique Hauts-de-France (UPHF) di Gedung B.J. Habibie Jakarta, Senin (5/6/2023) menyampaikan, pertama, BRIN memberikan rekomendasi kebijakan nasional kepada pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah tentang kebijakan riset dan inovasi.

Kedua, sebagai pelaksana kegiatan penelitian dan inovasi itu sendiri dengan adanya 12 Organisasi Riset dan 85 Pusat Riset. Ketiga, sebagai penyedia pendanaan, untuk kegiatan riset peningkatan kapasitas dan mobilitas SDM termasuk penyediaan fasilitas riset dan inovasi. “Penyediaan pendanaan dan fasilitas riset dan inovasi ini terbuka untuk semua, baik periset BRIN, dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi, periset swasta serta industri, termasuk periset warga negara asing," kata Edy, seperti dikutip dalam laman BRIN di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Lebih lanjut Edy mengatakan, peran BRIN yang signifikan saat ini, adalah untuk mengakselerasi kemampuan dan kapasitas bangsa Indonesia untuk bersaing secara global, yang didukung dari hasil riset dan inovasi, baik yang dilakukan sendiri maupun dengan berkolaborasi.

"Untuk itu UPHF khususnya, dan juga universitas atau lembaga riset lain di Perancis, dapat memperkuat kerja sama ilmiah antara Indonesia dan Perancis yang saling menguntungkan. Terutama pada fokus bidang riset di Indonesia ke depan dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati, maritim dan laut dalam, pemanfaatan nuklir dan radiasi untuk energi, industri dan kesehatan, teknologi satelit serta Antariksa," ungkapnya.

Penandatanganan kerja sama ini, paparnya, tentunya membutuhkan bukti nyata dalam  implementasinya."Sangat penting adanya kerja sama riset yang berkesinambungan antara dua institusi atau lebih, seperti antara BRIN dengan UPHF. Dengan adanya kerja sama riset ini secara otomatis meliputi juga biaya riset, mobilitas periset, dan mahasiswa yang akan melanjutkan studi dijenjang S2 maupun S3. Saya berharap dengan kerja sama ini, dapat membuka kerja sama yang lebih luas lagi dengan universitas dan lembaga penelitian lainnya di Perancis," terang Edy.

Counsellor of Cooperation of French Embassy di Jakarta, Stephane Dovert menyampaikan, perkembangan riset dan sains sangat berkembang pesat di Indonesia. "Kerja sama dan kolaborasi menjadi sangat berarti bagi kami dan juga bagi perkembangan sains. Saya sangat berterima kasih, dan terus berharap kolaborasi ini dapat diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan nyata," ungkap Steven.

Lebih jauh Steven mengatakan, riset dan inovasi itu sangat penting dan memiliki peran yang esensial dalam membangun perekonomian, oleh karena itu program riset harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya."Kami sangat bahagia melihat perkembangan riset secara umum di Indonesia, lebih lagi dengan adanya BRIN yang mengintegrasikan seluruh sumber daya yang ada. Dalam melakukan riset internasional bersama, harus dijalankan secara berkelanjutan," ungkap Steven.

Perjanjian kerja sama antara BRIN dengan UPHF adalah untuk membangun kolaborasi dan menjajaki peluang untuk saling mengembangkan, mendukung, menguatkan dan memperkaya pengembangan riset dan kerja sama ilmiah.

Adapun tujuan dari kerja sama ini yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas periset maupun SDM Iptek untuk program pascasarjana, baik program magister maupun doktor berbasis riset. Mengembangkan kerja sama dan peningkatan kapasitas di bidang riset dan pendidikan, berdasarkan asas timbal balik pada berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Sumber Foto: Humas BRIN