BNPT Jelaskan Strategi Cegah Konflik ke 15 Pimpinan Daerah Filipina

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 5 Juni 2023 | 21:20 WIB - Redaktur: Untung S - 243


Jakarta, InfoPublik – 15 pemimpin daerah di Filipina yang tergabung sebagai peserta Local Government Unit (LGU) Fellowship on Social Cohesion and Resilience dijelaskan strategi menciptakan perdamaian serta pencegahan konflik yang sudah terimplementasi di Indonesia. 

"Strategi atau pendekatan kami adalah kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh pihak termasuk pemerintah, masyarakat sipil, tokoh - tokoh agama, dunia usaha, media hingga akademisi untuk membangun kohesi dan ketahanan masyarakat dalam menciptakan perdamaian dan keamanan serta pencegahan konflik," ujar  Kepala Sub Direktorat Kerjasama Regional BNPT, Yaenurendra dalam keterangannya terkait kunjungan 15 pemimpin daerah Filipina peserta LGU Fellowship on Social Cohesion and Resilience di Kantor BNPT Jakarta, pada Senin (5/6/2023).

Kunjungan 15 orang delegasi Filipina ke kantor BNPT ini merupakan salah satu wujud kerja sama bilateral antara Republik Indonesia dan Filipina dalam bidang keamanan yang telah dimulai sejak 2004 lalu.

Penguatan kerja sama lintas negara itu dinilai penting karena tantangan keamanan di kawasan Asia Tenggara kian kompleks.

"Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Filipina telah dimulai saat Memorandum of Understanding antara BNPT dan Anti-Terrorism Council (ATC) Republik Filipina tentang Memerangi Terorisme Internasional ditandatangani di Manila pada tanggal 23 Mei 2014, dan sampai hari ini kita masih bekerjasama" jelas Yaenurendra.

Pemimpin daerah Sumisip, Provinsi Basilan Filipina, Jul Adnan Hataman, mengungkapkan, beberapa strategi yang dilakukan BNPT memiliki kesamaan dengan kebijakan di negaranya. 

Misalnya menggandeng para pemangku kepentingan, khususnya masyarakat untuk berpran aktif dalam memutus rantai penyebaran ideologi kekerasan.

"Kita memiliki banyak kesamaan program, seperti mengajak peran aktif masyarakat untuk ikut memutus rantai penyebaran ideologi kekerasan, menggandeng pemimpin agama, hingga memperhatikan aspek ekonomi dimana seperti yang kita tahu orang yang kelaparan akan lebih mudah bergabung pada kelompok - kelompok terlarang," ungkap Jul Adnan.

Dia berharap pertemuan itu dapat terus menggaungkan semangat Asia Tenggara dalam mencapai perdamaian dan keamanan kawasan dari ideologi - ideologi yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.

Foto: Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT