Indonesia Targetkan Turunkan Kemiskinan Ekstrem Lebih Cepat dari Target SDGs

:


Oleh Putri, Senin, 8 Mei 2023 | 17:23 WIB - Redaktur: Untung S - 512


Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan Indonesia dapat mengakhiri kemiskinan ekstrem lebih cepat dari target agenda Sustainable Development Goals (SDGs).

Hal tersebut dikatakannya saat menjadi pembicara kunci pada pembukaan forum Pengetahuan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Minggu (7/5/2023).

"Bapak Presiden memerintahkan kepada kita, terutama di Kemenko PMK meminta tingkat kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024, yaitu 6 tahun lebih cepat dari target agenda (SDGs)," kata Menko Muhadjir seperti yang dikutip InfoPublik dari Antara Minggu (7/5/2023).

Sesuai Instruksi Presiden No.4/2022 bahwa kemiskinan ekstrem merupakan persoalan multidimensi yang harus diselesaikan secara sinergi terpadu dengan mengerahkan seluruh sumber anggaran baik APBN, APBD, APBdes dan sumber lainnya yang sah.

Serta pelibatan seluruh pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, civitas akademik, dan non pemerintah. Hal ini, kata Menko Muhadjir agar persoalan yang dihadapi penduduk miskin ekstrem seperti keterbatasan kebutuhan dasar, rendahnya pendidikan.

Kemudian rendahnya tingkat kesehatan, terbatasnya akses air bersih, rumah tidak layak huni, terbatasnya akses ekonomi dapat terentaskan jika diintervensi secara gotong royong oleh berbagai pihak.

Guna mewujudkan konvergensi dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, Menko Muhadjir menyampaikan setiap kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan berbagai pihak yang terlibat diminta untuk menggunakan informasi tingkat kesejahteraan yang ada pada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagaimana yang diperintahkan Presiden RI.

"Upaya konvergensi penghapusan kemiskinan ekstrem mulai menunjukkan hasil," kata Menko Muhadjir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem pada September 2022 sebesar 1,74 persen turun 0,3 persen dari 2,04 persen di Maret 2022.

Menko Muhadjir juga mengatakan dua program Indonesia dalam memberantas kemiskinan ekstem adalah mengakhiri stunting dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan daerah.
Pemerintah juga memiliki perhatian sangat tinggi terhadap upaya untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat bawah, yaitu mencakup jaringan komunikasi, jaringan transportasi di tingkat paling bawah.

Serta pengadaan air minum, pengadaan air bersih, sanitasi, kemudian diperkuat dengan pembangunan posyandu dan puskesmas yang representatif. Menko Muhadjir mengatakan, target penurunan kemiskinan ekstrem nol persen sangat sulit.

“Mengingat masih ada beberapa daerah di Indonesia yang masih sulit dijangkau. Kita harapkan target kemiskinan ekstrem nol persen tercapai atau paling tidak mendekati nol persen," kata Menko Muhadjir.

Foto: Kemenko PMK