Menko PMK: Bijak Memanfaatkan Tekhnologi Namun Jangan Didikte

:


Oleh Putri, Minggu, 5 Februari 2023 | 07:28 WIB - Redaktur: Untung S - 244


Jakarta, InfoPublik - Kehadiran Revolusi Industri 4.0 semakin menegaskan fenomena abad kreatif yang menempatkan informasi, pengetahuan, kreativitas, inovasi, teknologi digital dan jejaring sebagai sumberdaya strategis bagi individu, masyarakat, korporasi, maupun negara.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy  saat menyampaikan Orasi Ilmiah dalam Grand Launching Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta pada Sabtu (4/2/2023).

Kehadiran teknologi digital di era revolusi industri 4.0 harus dimanfaatkan untuk mewujudkan ekonomi kreatif di Indonesia. Namun bersamaan itu, teknologi juga berpotensi mengambil alih pekerjaan manusia sehingga dapat menimbulkan masalah baru yang butuh perhatian bersama.

“Maka dari itu pentingnya penggunaan teknologi secara bijak dan sebagai pendukung kinerja, kita jangan sampai di 'dikte' oleh teknologi karena kita-lah kreatornya (penciptanya),” kata Menko Muhadjir.

Lanjutnya, penggunaan teknologi secara bijak serta mengembangkan kearifan lokal yang ada di Indonesia menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi di masa yang akan datang.

Menko Muhadjir mengatakan, hal tersebut sebagai tugas bersama untuk mengembangkan produk kearifan lokal menjadi produk global yang mendunia dengan memanfaatkan teknologi digital.

Sehingga nantinya ekonomi kreatif dapat menjadi pilar utama untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Tugas kita semua adalah bagaimana memanfaatkan produk kearifan lokal di Indonesia, lalu dikemas sebaik mungkin kemudian di pasarkan secara global melalui penggunaan teknologi digital,” kata Menko Muhadjir.

Ia sekaligus berpesan dengan perubahan Sekolah Tinggi Ekonomi Muhammadiyah Jakarta menjadi Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta (UTMJ), makin menguatkan core bisnis UTMJ dan menjadi garda depan membangun transformasi teknologi di Indonesia.

Foto: KemenkoPMK