Atasi Kanker, Kemenkes Jalin Kerja Sama dengan MD Anderson Cancer Center

:


Oleh Putri, Sabtu, 4 Februari 2023 | 07:38 WIB - Redaktur: Untung S - 239


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jalin kerja sama dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center untuk mengatasi masalah kanker di Indonesia.

Ini ditandai dengan Penandatanganan kesepakatan kerja atau Memorandum of Understanding (MOU) yang dilaksanakan di Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais pada Jumat (3/2/2023).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan banyak kematian di Indonesia. Bagi perempuan, kanker payudara menjadi penyebab utama kematian.

“Upaya yang harus dilakukan adalah skrining yang tepat. Kanker yang teridentifikasi lebih awal melalui skrining memiliki tingkat kesembuhan sekitar 90 persen,” kata Menkes Budi.

Sementara itu, lanjut Menkes Budi apabila kanker teridentifikasi di stadium akhir maka tingkat kematiannya mencapai 90 persen. Ia pun meminta RS Dharmais untuk bisa memastikan layanan kenker di Indonesia ditingkatkan kualitasnya.

Menurutnya, peningkatan kualitas itu perlu dilakukan karena kenaikan kasus kanker di Indonesia sangat cepat dan menjadi tiga besar penyebab kematian. RS Kanker Dharmais sebagai National Cancer Center (NCC) Indonesia telah bekerja sama dengan NCC di berbagai negara.

Saat ini RS Kanker Dharmais telah menjadi pengampu nasional jaringan kanker untuk pengembangan layanan kanker, pelatihan, dan pendidikan para ahli kanker di Indonesia. RS Kanker Dharmais ditunjuk oleh Kemenkes untuk menjadi pelaksana kerja sama tersebut.

Adanya kolaborasi antara Kemenkes dan The University of Texas MD Anderson Cancer Center, diharapkan pasien kanker dapat lebih mempercayakan pengobatan penyembuhannya di 144 RS pemerintah Indonesia, khususnya di RS Kanker Dharmais.

Direktur Utama RS Dharmais R. Soeko Werdi Nindito mengatakan terkait rumah sakit kanker setidaknya ada empat hal yang penting diperhatikan, yakni pertama tentang pelayanan, kedua pendidikan atau pelatihan, ketiga penelitian, yang terakhir adalah data.

“Jadi, bagaimana nanti RS Dharmais sebagai implementasi unit dari Kemenkes untuk pelayanan kanker yang bekerja sama dengan MD Anderson, kita akan menguatkan empat ini,” kata Soeko.

Kemudian, ada program komprehensif kanker yang sudah dimiliki Indonesia, dan Soeko mengatakan pihaknya akan integrasikan dengan teknologi yang dimiliki oleh MD Anderson.

Ruang lingkup kerja sama yang akan dilaksanakan antara lain:

1. Perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kanker,

2. Dukungan pelatihan, pendidikan dan peningkatan kapasitas,

3. Kunjungan fakultas, cendekiawan, dan administrator.

4. Organisasi konferensi bersama, simposium, atau pertemuan ilmiah,

5. Sistem rujukan pasien dari Indonesia ke MD Anderson di Houston, Texas, dan dari MD Anderson ke Indonesia termasuk ke Dharmais National Cancer Center.

6. Kolaborasi pada program telementoring Proyek ECHO berkoordinasi dengan ECHO Institute di University of New Mexico.

Foto: Kemenkes