Praktik Baik Kolaborasi SMK PK dengan DUDI

:


Oleh G. Suranto, Sabtu, 4 Februari 2023 | 07:48 WIB - Redaktur: Untung S - 214


Jakarta, InfoPublik - Pendidikan vokasi akan selalu dekat dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan dengan kompetensi yang mumpuni selaras dengan kebutuhan dan perkembangan DUDI.

Demikian disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Sesditjen Diksi), Saryadi, dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar dengan tema “SMK sebagai Penggerak dan Akselerator Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat”, Kamis (2/2/2023), yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI.

Lebih lanjut, Saryadi menuturkan bahwa dalam program SMK Pusat Keunggulan (PK), kemitraan dengan DUDI wajib dilakukan guna menyelaraskan kebijakan pendidikan vokasi yang praktiknya sejalan dengan kebutuhan industri. “Peserta didik memiliki kedekatan dengan DUDI sebagai upaya untuk memastikan kompetensi mereka sesuai dengan kebutuhan DUDI. Inilah keunikan pendidikan vokasi yang tidak dijumpai pada model pendidikan lain,” papar Saryadi, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Menurut Sesditjen Diksi, kesiapan dan kematangan kompetensi lulusan SMK yang ditempa lewat berbagai aktivitas pembelajaran mulai dari pembelajaran berbasis proyek (project based learning) maupun teaching factory (Tefa), akan menjadi bekal yang mendukung para lulusan untuk bekerja maupun berwirausaha.

“Melalui Skema Pemadanan Dukungan (matching fund) kami mewajibkan agar kolaborasi antara SMK dan DUDI menghasilkan dukungan berupa aspek pengembangan Tefa yang terintegrasi mekanisme pembelajaran yang mencakup kurilulum yang disusun bersama dengan DUDI, pengadaan sarana dan prasarana, serta pelibatan guru tamu,” urai Sesditjen Diksi.

Selain itu kata Saryadi, Kemendikbduristek juga mendukung pengembangan kewirausahaan di SMK guna mencetak wirausahawan muda melalui program Sekolah Pencetak Wirausaha. Harapannya, kedekatan SMK dengan DUDI menjadi ekosistem yang saling mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia.

“Kami terus mendorong agar kemitraan antara SMK dengan DUDI terus ditingkatkan. Kami mengajak seluruh jajaran pimpinan SMK, Wakasek, Ketua Jurusan, dan para guru untuk bersama-sama mengembangkan kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memastikan lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri,” imbau Saryadi.

Kepala SMK PGRI 1 Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sampun Hadam, menyadari perlunya menjalin hubungan baik dengan DUDI, apalagi ketika SMK dihadapkan untuk menciptakan produk yang murah, cepat, dan berkualitas. “Berkualitas di sini artinya kami harus memastikan peserta didik kami berkompeten untuk menghasilkan produk yang berkualitas,” jelasnya.

Pelibatan dengan DUDI ia lakukan bahkan sejak pendaftaran calon peserta didik baru. Proses seleksi peserta didik baru dilakukan SMK PGRI 1 Mejayan bersama-sama dengan PT Industri Kereta Api (INKA). Dengan begitu, sejak awal, kedua belah pihak tahu persis kualifikasi peserta didik yang dibutuhkan dan nantinya akan dibina di SMK. Selain itu, PT INKA juga terlibat dalam melakukan asesmen dan mengevaluasi produk yang dihasilkan kelas 10 dan 11 setiap empat bulan sekali.

“Oleh karenanya, ketika sekolah kami mendapat pesanan produk tertentu, semua produk yang dihasilkan siswa kami tidak ada yang cacat (reject),” ujarnya membagi praktik baik kolaborasi dengan mitra industri.

“Begitu pula kerja sama dengan UMKM yang kami nilai sama pentingnya dalam rangka pemulihan perekonomian bangsa, tidak semata berorientasi pada kapitalisme,” imbuhnya seraya mengajak pimpinan SMK untuk senantiasa membangun kedisiplinan, komunikasi, dan kompetensi agar tetap selaras dengan prinsip yang dijunjung pendidikan vokasi.

Kesempatan berikutnya, Kepala SMKN 2 Padang, Kota Padang, Sumatra Barat, Rusmadi, menyebutkan sederet manfaat yang bisa diambil dari kolaborasi dengan UMKM dan masyarakat. Bagi Rusmadi, UMKM adalah wadah/tempat untuk belajar dan berlatih bagi peserta didik vokasi guna mengembangkan kompetensinya agar sesuai dengan kebutuhan DUDI.

Senada dengan sebelumnya, Kepsek Rusmadi juga bermitra dengan DUDI sejak periode awal pendaftaran peserta didik baru. Dari awal masuk, DUDI turut mengajukan kualifikasi calon peserta didik yang akan ‘dilatih’ di SMK. Tak hanya dengan DUDI, Rusmadi juga melibatkan UMKM sehingga nantinya peserta didik akan terasah keterampilannya dan bisa ‘hidup’ berbekal kompetensi yang mereka miliki tersebut.

“Bagi SMK lain, saya berpesan untuk terus meningkatkan kompetensi siswa dan mengembangkan jiwa entrepreneurship peserta didik agar selaras dengan kebutuhan dan perkembangan zaman termasuk penguasaan teknologi,” ujarnya.

Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko, PT INKA Multi Solusi, Heru Sulistiyo, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi DUDI dengan satuan pendidikan vokasi. Menurut dia, DUDI tidak akan bisa eksis tanpa adanya dukungan dari SMK selaku penyedia tenaga terampil.

“Oleh karena itu, skills peserta didik SMK perlu selalu ditingkatkan kompetensinya agar produk yang dihasilkan sesuai standar. Inilah perlunya kedekatan antara SMK dengan DUDI,” tegasnya.

Kerja sama antara PT INKA dengan SMK PGRI 1 Mejayan sudah berjalan sejak 2017 dan hingga kini perkembangannya sangat baik. Selain itu, PT INKA juga bekerja sama dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dengan Kemendikbudristek. Kerja sama dengan SMK yang dilakukan PT INKA adalah terkait dengan pengadaan tenaga welder. Kerja sama PT INKA lainnya adalah dengan Balai Diklat Indonesia, mulai dari pelatihan sertifikasi hingga penempatan.

Sementara itu, di bidang research and development, PT INKA bekerja sama dengan British Council terkait pengembangan smart factory, lalu kerja sama dengan Diktiristek terkait pengembangan lantai komposit kereta, desain interior dan eksterior, serta las alumunium. Berikutnya, PT INKA juga bekerja sama dengan BRIN terkait pengadaan AC kereta. Tahun ini kerja sama juga dilakukan PT INKA dengan Kedaireka terkait pengembangan kereta ringan berbasis hybrid dan kereta cerdas.

Sumber Foto: Kemendikbudristek