:
Oleh G. Suranto, Minggu, 11 Desember 2022 | 15:39 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 278
Jakarta, InfoPublik - Usaha kopi kekinian menjadi tren baru yang sedang berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai penyelenggara kursus dan pelatihan, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) didorong untuk mampu menangkap peluang dari tren bisnis tersebut.
Oleh karena itu, para calon barista lulusan pendidikan vokasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri dan mampu merintis usaha kopi. Salah satu upayanya adalah melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Hal tersebut mengemuka dalam webinar bertajuk “Ngobrol di Kedai: Menangkap Tren Usaha Kopi Kekinian melalui Program PKW” yang diselenggarakan oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan rasio kewirausahaan yang masih berada di angka 3,18 persen.
Angka tersebut jauh di bawah negara-negara maju yang umumnya berada di kisaran 12 persen. Rasio Kewirausahaan Indonesia kata Dirjen Kiki, bahkan masih berada di bawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang sudah mencapai 4,74 persen dan Thailand di 4,26 persen.
“Tidak hanya untuk meningkatkan rasio kewirausahaan kita saja, tetapi (program PKW) juga (diharapkan) agar anak-anak muda kita menjadi lebih cepat mandiri,” kata Kiki, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Minggu (11/12/2022).
Ia menilai bahwa program PKW cukup efektif dan efisien dalam menghasilkan wirausahawan atau enterprenuer. Untuk mempersiapkan calon-calon wirausahawan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, Kiki menekankan pentingnya lembaga-lembaga kursus menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sehingga alumni program PKW semakin terakselerasi dan semakin cepat membangun bisnisnya sendiri.
Dirjen Kiki berharap, melalui program PKW akan lahir generasi-generasi muda yang mandiri dengan berwirausaha sehingga mereka bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa Indonesia.
Sementara itu, Direktur Kursus dan Pelatihan (Dirsuslat), Wartanto, dalam pengantar webinar yang digelar Sabtu (11/12) kemarin menuturkan, Direktorat Kursus dan Pelatihan telah membuka program PKW untuk jenis keterampilan barista sejak tahun 2020. Sejak itu, jumlah peminat atau peserta didik bidang barista juga terus mengalami peningkatan.
“Dilihat dari jumlah peserta yang berminat, peserta didik barista telah mengalami peningkatan, yaitu dari 455 peserta didik barista pada 2020, menjadi 1.075 pada 2021, dan 1.130 pada 2022 atau sekitar 240 persen hanya dalam 3 tahun,” jelas Wartanto.
Sumber Foto: Kemendikbudristek