Kemenkes Minta Provinsi Lanjutkan Imunisasi Kejar

:


Oleh Putri, Sabtu, 3 Desember 2022 | 11:14 WIB - Redaktur: Untung S - 258


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta semua provinsi di Indonesia melanjutkan imunisasi kejar, baik Polio, Pentavalen DPT, HB-HiB, maupun Campak rubella.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Sabtu (3/12/2022) mengatakan imunisasi kejar capaiannya bervariasi.

“Namun kalau kita lihat secara umum di luar provinsi Jawa-Bali, untuk imunisasi kejar polio tetes (OPV), polio suntik (IPV), dan pentavalen capaiannya masih sangat rendah. OPV 33,6 persen, IPV 23,8 persen, dan pentavalen 30,2 persen,” kata Prima.

Lanjut Prima, untuk regional Jawa-Bali capaian imunisasi kejar OPV sebesar 84,6 persen, sudah berhasil mencapai target. Begitu juga dengan imunisasi pentavalen mencapai 91,3 persen. Namun, belum bisa mencapai target imunisasi kejar IPV, yang baru mencapai 77,3 persen.

Capaian imunisasi campak-rubella semua propinsi di regional Jawa-Bali yang sudah bisa mencapai target 95 persen meliputi propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta,dan Jawa Timur. Sementara hanya satu propinsi di luar Jawa-Bali yang bisa mencapai target 95 persen yaitu provinsi Sulawesi Selatan.

Capaian masing-masing provinsi untuk imunisasi kejar polio dari target 80 persen untuk di luar regional Jawa dan Bali baru tiga propinsi yang mampu memenuhi yaitu kepulauan Riau, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Sementara untuk Regional Jawa-Bali hanya provinsi DKI Jakarta yang belum mencapai target. Untuk capaian imunisasi IPV, hanya propinsi Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur yang sudah memenuhi target, sementara 29 propinsi lainnya belum.

Sedangkan capaian imunisasi kejar pentavalen DPT, HB-Hib selain Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur, ada tiga provinsi di luar regional Jawa-Bali yang sudah memenuhi target yaitu Lampung, Kepulauan Riau, dan Sumatera Selatan.

Prima mengingatkan saat ini ada KLB polio di Aceh dan cakupan imunisasi Polio di semua provinsi belum mencapai target 95 persen. Ia pun meminta provinsi untuk terus melanjutkan imunisasi kejar polio.

“Maka kami sudah menghimbau berdasarkan SE Dirjen P2P untuk semua provinsi melanjutkan imunisasi kejar polio khususnya dan memastikan semua sasaran balita 12-59 bulan harus mendapatkan dosis polio tetes 4 dosis dan 1 dosis untuk imunisasi polio suntik,” kata Prima.

Upaya lainnya lanjut Prima, dengan menggandeng berbagai lintas sektor untuk bisa membantu mobilisasi masyarakat agar mau dan mampu melengkapi vaksinasi anak.

“Terutama untuk polio suntik karena saat ini KLBnya polio tipe 2 yang pencegahannya hanya ada di imunisasi IPV,” kata Prima.

Hal ini menyusul capaian imunisasi kejar yang berlangsung sejak bulan Mei-November 2022. Imunisasi Kejar adalah imunisasi tambahan untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang masih rendah, sehingga anak-anak dapat terlindungi dari kematian dan kecacatan akibat penyakit.

Sebanyak 72,7 persen atau 26,5 juta anak indonesia mendapatkan imunisasi kejar campak rubella dari target anak 36,4 Juta. Terbanyak dari regional Jawa-Bali sebesar 97,9 persen dari seluruh capaian. Sementara 27 propinsi lain di luar Jawa-Bali sebesar 63,9 persen.

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilaksanakan sejak bulan Mei merupakan upaya yang dilakukan Kemenkes untuk menyikapi adanya gap imunitas serta memperkecil kemungkinan terjadinya perluasan KLB atau peningkatan kasus yang bisa dicegah dengan Imunisasi.

Pada tahap pertama BIAN dilaksanakan pada bulan Mei untuk 27 provinsi di luar regional Jawa dan Bali. Sementara putaran kedua dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 untuk provinsi di Regional Jawa dan Bali.

Provinsi dan Kabupaten/Kota juga harus melanjutkan imunisasi kejar untuk pentavalen DPT, HB-Hib dan campak rubella bagi semua anak anak yang berusia dibawah 5 tahun yang belum atau tidak lengkap status imunisasinya, sampai akhir tahun.

Foto: Kemenkes