:
Oleh Putri, Kamis, 3 November 2022 | 23:15 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 533
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mendorong transformasi kesehatan yang dibagi menjadi enam pilar. Pilar pertana, melalui transformasi layanan primer, akan dilakukan revitalisasi 300 ribu posyandu dan 10 ribu Puskesmas di seluruh indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (3/11/2022) mengatakan pada pilar pertama ini difokuskan pada upaya preventif dan promotif hingga skrining kesehatan.
“Pilar kedua transformasi layanan rujukan, memastikan semua rumah sakit di 514 Kab/Kota memiliki alat kesehatan yang cukup untuk bisa melayani empat penyakit utama, yaitu jantung, stroke, kanker, dan ginjal,” kata Menkes Budi.
Sebagai contohnya, dengan pemenuhan cathlab yang difungsikan tidak hanya untuk melayani jantung melainkan juga penyakit lain seperti stroke.
Pilar ketiga, transformasi pada sistem pembiayaan kesehatan melalui transparansi biaya kesehatan hingga memastikan fitur coordination of benefit untuk layanan BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta.
Pilar keempat melalui transformasi sistem sumber daya kesehatan (SDM) Kesehatan melalui pemenuhan jumlah dan kualitas dokter dan dokter spesialis, serta kemudahan akses pendidikan.
Salah satunya adalah peningkatan jumlah beasiswa dokter spesialis dari 300 menjadi 1.500 beasiswa pada tahun ini. Selanjutnya pilar kelima transformasi teknologi kesehatan, melalui program satu sehat.
Diharapkan pada desember 2023, 80-85 persen seluruh fasilitas kesehatan sudah terkoneksi dengan sistem satu sehat Kemenkes. Serta pilar keenam yaitu Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan.
Menkes Budi harap semua pihak dapat membantu mewujudkan upaya transformasi kesehatan untuk mewujudkan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Harus menjadi satu gerakan dimana setiap komponen bangsa bisa mengeluarkan modal sosial untuk meraih mimpi setiap insan kesehatan yang ada untuk memastikan layanan kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia bisa di segala usia,” kata Menkes Budi.
Foto: Kemenkes