:
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 6 Oktober 2022 | 12:23 WIB - Redaktur: Untung S - 334
Jakarta, InfoPublik – Untuk mendukung penuh pengembangan ekosistem digital pariwisata, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan infrastruktur digital dan program pelatihan untuk pelaku pariwisata.
"(Infrastruktur digital dan program pelatihan) Bisa membantu memberikan solusi kepada ekosistem digital kepariwisataan, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan turis asing," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, dalam Rapat Koordinasi Bangga Berwisata di Indonesia Aja, yang berlangsung secara virtual dari Jakarta, pada Rabu (5/10/2022).
Menkominfo Johnny mengatakan, pihaknya terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur konektivitas di daerah Destinasi Pariwisata Super Priotitas (DSP).
Misalnya dengan meningkatkan kecepatan jaringan 4G di lima DSP di Indonesia hingga diatas rata-rata nasional, agar wisatawan bisa tetap mengakses media sosial atau bekerja dari lokasi wisata.
“Itu berjalan nonstop. Quality of Service jaringan 4G di kelima destinasi pariwisata saat ini, kecepatan download-nya sudah 33,59 MB per second. Sementara itu, dari sisi kecepatan upload-nya sebesar 17,06 MB per second. Sudah jauh di atas rata-rata nasional, jadi selalu kita tingkatkan,” katanya.
Arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan, untuk menyiapkan Mobile Positioning Data (MPD) secara real-time, akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kami akan tindaklanjuti butir tujuh yang disampaikan Pak Menko Luhut dari kesimpulan untuk data MPD, nanti saya perintahkan Dirjen di Kominfo untuk menindaklanjuti ini. Untuk menyiapkan data MPD ini agar di-provide secara reguler, karena nanti proses pengambilan keputusan kita basisnya data itu,” jelasnya.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga menyiapkan beragam pelatihan yang akan diberikan, antara lain meliputi tur virtual (virtual tour), pariwisata petualangan (adventure tourism), pelatihan bahasa Inggris, pelatihan mitigasi risiko dan digital marketing.
Program - program yang dilaksanakan itu ditujukan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, khususnya di Desa Wisata dan membantu tugas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, akan terjadi peningkatan kompetensi sumberdaya manusia di lokasi desa wisata dalam berbahasa Inggris sehingga dapat berperan dalam mengembangkan pariwisata lokal atau regional,” tuturnya.
Dia juga menyetujui, usulan kolaborasi dari Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pembuatan Sistem Informasi Wonderful Indonesia dengan menganjurkan untuk dibicarakan secara teknis.
Sistem informasi itu rencananya akan berisi informasi lengkap mengenai destinasi tujuan paket wisata, hotel, rental dan fitur lain yang dapat diakses secara digital oleh wisatawan dan akan tersedia di bandara, terminal, stasiun dan lokasi umum lain.
“Untuk Pak Sandi, pelibatan industri dan iklan, itu memang perlu sekali. Tentu saya minta nanti agar dikoordinasikan advertising program budget Kemenparekraf, agar ini nanti bisa disesuaikan karena ini budget sangat spesifik dan tentu budget yang secara khusus. Bukan komite komunikasi publik yang sifatnya umum, karena ini sangat khusus saya kira perlu dibicarakan secara teknis,” pungkasnya.
Foto: Humas Kominfo