Pewarta Papua "Belajar" Sejarah Pers Nasional di MPN

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 29 September 2022 | 16:23 WIB - Redaktur: Untung S - 394


Surakarta, InfoPublik - Jurnalis dari berbagai media di Papua melakukan kunjungan ke Monumen Pers Nasional (MPN) di Solo, pada Kamis (29/9/2022). Kunjungan dilakukan guna menambah wawasan mengenai sejarah pers nasional.

Kunjungan yang diinisiasi oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tersebut dalam rangka diskusi mengenai peran media sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Kunjungan itu diterima oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Bambang Gunawan, dan Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastjaryo.

Usai berdiskusi, para jurnalis Papua diajak menjelajahi setiap layanan dan ruangan yang ada di Monumen Pers Nasional.

Bambang Gunawan menyatakan, Monumen Pers Nasional memiliki arti yang penting bagi insan pers di Indonesia.

Di tempat itu, jelas Bambang, teman- teman jurnalis dari Papua dapat melihat berbagai jenis dokumentasi peninggalan Pers di Indonesia. Sehingga para jurnalis diharapkan bisa mengetahui lebih banyak tentang sejarah perkembangan pers di Indonesia.

Sementara itu, Widodo Hastjaryo menambahkan, bahwa Monumen Pers Nasional dibangun sekitar 1918 atas perintah Mangkunegara VII, Pangeran Surakarta, sebagai balai perkumpulan dan ruang pertemuan.

Menurut dia, beberapa layanan yang ada mulai perpustakaan, koran, majalah hingga koleksi barang seperti mesin ketik, pemancar radio, kamera, hingga sejumlah barang peninggalan tokoh wartawan nasional.

Widodo menambahkan, untuk penyajian informasi terkait Monumen Pers Nasional telah mengikuti perkembangan jaman sehingga lebih modern.

Informasi tersebut disajikan melalui teknologi digital, sehingga menarik perhatian para pengunjung.

Dengan belajar mengenai sejarah perkembangan pers Indonesia, Ia berharap para jurnalis Papua dapat meningkatkan kecintaan dan nasionalisme.

Dengan begitu, terang dia, bisa mendorong para jurnalis untuk untuk memberitakan narasi- narasi positif terkait implementasi kebijakan afirmatif untuk Orang Asli Papua yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah.

Kunjungan itu juga dihadiri oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Surakarta, Anas Syahiril Alim dan Ketua Komunitas Mahasiswa/ Mahasiswi Papua Solo Raya, Moses Ferdinand Kamer.

10 jurnalis yang hadir diantaranya dari LKBN Antara, Kompas.com, TV Papua.com, TVRI Jayapura, TVRI Papua, Tribun Papua, Metro TV, Cendrawasih Pos, Lintas Papua dan RRI Biak.

Foto: Amiriyandi InfoPublik