Gunakan Pupuk SNI, Petani Dapat Jaminan Persyaratan Mutu dan Keamanan

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 3 Agustus 2022 | 12:36 WIB - Redaktur: Untung S - 374


Jakarta, InfoPublik – Dengan menggunakan Pupuk Standar Nasional Indonesia (SNI), petani mendapat semacam jaminan, jika pupuk yang digunakan telah memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Pupuk Kujang terus berkomitmen memproduksi nutrisi tanaman yang berkualitas.

“Semua produk Pupuk Kujang, baik yang bersubsidi maupun tidak bersubsidi sudah bersertifikat SNI. Baik SNI wajib seperti pupuk Urea dan NPK maupun SNI sukarela seperti amoniak,” terang Sekretaris Perusahaan dan Tata Kelola Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan, dalam keterangan tertulisnya saat dihubungi InfoPublik melalui WhatsApp (WA), Rabu (3/8/2022).

Disebutkan, tidak hanya bagi produknya sendiri, bahkan Pupuk Kujang mendorong mitra binaan perusahaan atau penerima Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan menghasilkan produk berkualitas dan memenuhi SNI.

Perusahaan juga terus membantu mitra binaan hingga memperoleh sertifikat SNI. Beras Griya Rosydan (GR) misalnya, tahun lalu, perusahaan membantu beras GR memperoleh sertifikat SNI.

Perusahaan juga mengawal beras Griya Rosydan hingga bisa menjual beras premium berkualitas. Pendampingan quality control dan administrasi hingga ke Kementerian Perdagangan. “Sampai akhirnya, beras GR tersebut berkembang dari toko sembako kecil menjadi salahsatu perusahaan beras terkenal di Karawang,” tuturnya. 

Ia menambahkan, dalam setiap tahapan produksinya, Pupuk Kujang melakukan pengawasan dengan ketat. Tahapan terpenting dalam produksi pupuk yaitu riset. “Sebelum membuat pupuk, Departemen Riset melakukan berbagai uji coba hingga menemukan formula pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman,” jelasnya.

Berbagai demonstrasi plot dan percontohan lahan, dilakukan untuk memberikan bukti kepada petani. Adapun untuk meningkatkan hasil panen, selain menggunakan pupuk berkualitas termasuk memenuhi SNI, petani juga perlu mengaplikasikan pupuk dengan benar, akurat. Dosisnya harus tepat.

Penggunaan pupuk tidak sesuai dosis juga kurang baik. Aplikasi hendaknya juga dibarengi dengan nutrisi tanaman pelengkap seperti pupuk organik dan pupuk hayati yang akan menyuburkan tanah. Pupuk Kujang juga meproduksi pupuk organik dan hayati yang aman bagi lingkungan. Adapun persoalan meningkatkan produktivitas panen, tidak hanya aspek kualitas pupuk tapi juga harus disertai aplikasi yang tepat.

Sementara itu, tercatat hingga saat ini, berdasarkan data di bangbeni.bsn.go.id, pupuk yang telah menerapkan SNI sejumlah 129 dimana salah satunya adalah PT. Pupuk Kujang.

AVP Penjualan Wilayah Jabar 2 PT Pupuk Kujang, Fajar Ahmad mengatakan bahwa PT Pupuk Kujang mendukung penerapan pupuk ber-SNI dengan penyediaan produk pupuk ber-SNI,

“Kami juga mendorong penggunaan pupuk ber-SNI oleh para petani, namun masih dijumpai peredaran pupuk palsu dalam pemberitaan akhir-akhir ini,” ujar Fajar.

Fajar mengatakan, bahwa untuk membedakan pupuk asli dan palsu ada tiga hal yang perlu diperthatikan. Pertama bisa dilihat dari kemasannya. Mulai dari nomor pendaftaran, nama perusahaan, merk terdaftar dan peruntukannya.

Menurut Fajar, hal tersebut dapat dikonfirmasi di Kementerian Pertanian atau Kementerian Perdagangan. “ Apabila tidak terdaftar di data kementerian, pupuk tersebut bisa dikatakan bukan pupuk asli. Selain itu juga, jika peruntukannya antara yang diajukan atau didaftarkan di data kementerian berbeda dengan kondisi riil di lapangan, bisa dikatakan, pupuk tersebut bukan pupuk asli. Misalnya, pandaftaran atau pengajuan di kementerian untuk pestisida, tetapi di lapangan merk tersebut malah diperuntukannya untuk pupuk,” ungkapnya.

Kemudian yang kedua, cek hasil uji lab, dan yang ketiga, cek label SNI. “Untuk produk pupuk PT Pupuk Indonesia, harus ada SNI-nya, termasuk keluaran PT Pupuk Kujang,” imbuhnya.

Sumber Foto: PT Pupuk Kujang