Indonesia akan Usung Tiga Agenda jika Jadi Anggota Dewan ITU Region E

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 29 Juni 2022 | 22:10 WIB - Redaktur: Untung S - 132


Jakarta, InfoPublik – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyatakan Pemerintah Republik Indonesia akan mengusulkan tiga fokus agenda jika terpilih menjadi Anggota Dewan International Telecommunication Union (ITU) Region E Australasia 2023-2026.

“Ada tiga fokus utama (agenda Indonesia) tersebut yakni Capacity Building (membangun kapasitas sumber daya manusia), Women Empowerment (pemberdayaan perempuan), dan Connecting the Unconnected (Menghubungkan yang tidak terhubung),” ujar Menkominfo dalam Jamuan Diplomatik di Raffles Hotel, Jakarta, pada Selasa (28/6/2022). 

Dalam acara itu, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba; Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail; Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan dan  Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Hary Budiarto.

Hadir pula Sekretaris Ditjen PPI, Wayan Toni Supriyanto; Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Aju Widyasari; Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI, Denny Setiawan; Kepala Pusat Kelembagaan Internasional Kementerian Kominfo, Ichwan Makmur Nasution; serta Kepala Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta Noor Iza.

Menurut Menteri Johnny, tiga agenda tersebut sejalan dengan misi ITU, yaitu Connecting the Unconnected.

Indonesia diyakini mampu mewakili seluruh negara anggota ITU, khususnya negara anggota di Region E, sebagai Council Member periode 2023- 2026.

“Dalam periode pembentukan Dewan ITU berikutnya, Indonesia juga akan fokus pada misi yang selaras dengan tujuan akhir ITU yaitu Connecting the Unconnected,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menteri Johnny menjelaskan, pada agenda pertama, yakni Capacity Building, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengembangkan literasi digital, keterampilan, bakat, dan memastikan upaya pemberdayaan dapat diakses oleh semua orang.

Dalam hal ini, Kementerian Kominfo sudah menerapkan komitmen tersebut melalui program Digital Talent Scholarship (DTS).

“Program Digital Talent Scholarship, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital dan literasi digital bagi masyarakat,” katanya.

Pada agenda kedua, yakni Women Empowerment, lanjutnya, Indonesia akan melanjutkan semangat untuk memberdayakan peran perempuan dalam ITU.

Misalnya dengan melibatkan perempuan dalam berbagai kegiatan, program, dan posisi kepemimpinan dalam organisasi ITU.

“Untuk itu, kita perlu memberi perempuan lebih banyak akses, ruang, dan kesempatan untuk tumbuh dan terlibat dalam menjalankan pekerjaan negara-negara anggota ITU,” tuturnya.

Sedangkan dalam agenda ketiga, yakni Connecting the Unconnected, pemerintah Indonesia terus mengupayakan ketersediaan akses internat bagi semua penduduk agar memungkinkan setiap warga negara berkembang.

Caranya dengan membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di berbagai daerah, terutama daerah tertinggal yang belum terhubung jaringan telekomunikasi.

“Ada daerah di seluruh dunia yang belum tercakup dengan infrastruktur TIK yang memadai. Sekitar 2,9 miliar orang tetap tidak terhubung sampai sekarang. Dalam upaya memberdayakan manusia, kita perlu memberi mereka akses dan peralatan untuk berkembang,” jelasnya.

Selain itu, katanya, Pemerintah Indonesia telah menyusun peta jalan (roadmap) Transformasi Digital Nasional 2021-2024.

Peta jalan itu menjadi pedoman untuk perjalanan mewujudkan bangsa digital melalui empat pilar utama yang meliputi infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.

“Dengan semangat yang sama, Indonesia berkomitmen untuk menghubungkan dunia yang tidak terhubung melalui pengembangan infrastruktur digital, pembuatan aplikasi, dan layanan yang inklusif, tanpa meninggalkan siapa pun,” pungkasnya.

Foto: AYH/Humas Kominfo