BRIN Peduli terhadap Food Loss Buah Tropis di Dalam Negeri

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 3 Juni 2022 | 10:36 WIB - Redaktur: Untung S - 460


Jakarta, InfoPublik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sangat peduli terhadap food loss buah-buahan tropis di dalam negeri.

Oleh karena itu, penelitian kolaborasi untuk mendorong pencapaian tujuan pada penelitian dan inovasi itu sedang digagas oleh BRIN bersama Osaka University, Jepang.

Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP), Puji Lestari, mengatakan bahwa food loss dari segi kuantitas dan kualitas memiliki dampak lingkungan yang negatif. Hal itu, dijelaskannya karena air, tanah, dan sumber daya alam lainnya untuk memproduksi makanan tidak dikonsumsi oleh siapa pun.

“Besarnya dampak food loss akan memengaruhi tingkat pengolahan, pemurnian produk makanan, serta tahap (hulu atau hilir) dalam rantai pasokan makanan. Hal itu menyebabkan kuantitas dan kualitas makanan menjadi hilang,” tutur Puji, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (3/6/2022).

“Umumnya, kerugian yang lebih rendah dikaitkan dengan efisiensi yang lebih tinggi dalam pasokan makanan. Pada akhirnya, daur ulang sumber daya yang lebih efektif, kebutuhan penyimpanan yang lebih rendah, jarak transportasi yang lebih pendek, dan penggunaan energi yang lebih sedikit. Namun, solusi untuk mengurangi kerugian sering menyebabkan peningkatan penggunaan energi, terutama untuk pengawetan produk makanan,” sambung Puji.

Sementara itu Mulyana Hadipernata, selaku Kepala Pusat Riset Agroindustri BRIN menjelaskan, kehilangan hasil dari buah-buahan tropis dapat ditangani dengan penerapan teknologi penanganan segar maupun pascapanen. Salah satu teknologi penanganan pascapanen yang dihasilkan Pusat Riset Agroindustri adalah teknologi coating dari produk turunan kelapa sawit untuk memperpanjang umur simpan buah-buahan.

“Aplikasi coating itu dapat memperpanjang umur simpan buah 2 hingga 4 kali lipat dibandingkan buah tanpa coating sehingga losses buah dapat ditekan seminimal mungkin dan memberikan keuntungan ekonomi untuk pelaku usaha buah-buahan,” jelasnya.

Sebagai informasi, penelitian lain yang terkait dengan reduksi losses buah adalah penelitian kerjasama dengan Osaka University terkait karakterisasi buah mangga Indonesia dari aspek profil metabolik maupun sensori. Data yang diperoleh sangat dibutuhkan untuk perkembangan industri buah mangga di masa depan. Kerjasama penelitian dengan Osaka University akan terus dikembangkan dalam kerangka penekanan losses pertanian maupun peningkatan nilai tambah produk Pertanian.

“Buah-buahan tropis memberi kita spektrum nutrisi sehat yang luas dan memperkaya hidup kita dengan beragam pengalaman sensorik yang menyenangkan. Komoditas ini, bagaimanapun, sangat mudah rusak. Sekitar 33 persen dari hasil panen tidak pernah dikonsumsi karena produk ini secara alami memiliki umur simpan yang pendek, yang menyebabkan kerugian secara ekonomi,” terang Mulyana.

Sumber Foto: InfoPublik