Cegah Heat Stroke saat Haji, Kemenkes: Jangan Tunggu Haus

:


Oleh Putri, Sabtu, 28 Mei 2022 | 20:14 WIB - Redaktur: Untung S - 194


Jakarta, InfoPublik - Petugas Kesehatan Haji diminta untuk mengedukasi diri sendiri maupun jemaah haji untuk bisa menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik. Terutama pada saat menjalankan Ibadah Haji di Arab Saudi kelak.

Koordinator Promosi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Edi Supriyatna mengatakan, perbedaan suhu yang ekstrim ditambah kelembaban yang rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jemaah haji.

Kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah yakni heat exhausted bahkan heat stroke. Sehingga asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik.

“Kunci Dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,” kata Edi melalui keterangan resminya yang dikutip InfoPublik Sabtu (28/5/2022).

Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban.

Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktifitas di luar hotel, dengan mencampurkan satu sachet oralit dengan 600 ml air. Selain itu jemaah juga diminta untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya.

Lebih lanjut, Edi menyampaikan Jemaah haji diminta menghindari pajanan sinar matahari langsung dengan lengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan menggunakan topi dengan bibir (pinggiran) yang lebar.

Sehingga kata Edi, kepala bisa terhindar dari sengatan langsung. Selain itu juga jemaah diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari langsung, terutama muka dan tangan.

“Jemaah juga diminta untuk menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat serta untuk selalu menggunakan alas kaki saat bepergian. Edukasi ini harus dijalankan mulai dari sekarang, sebelum jemaah haji berangkat,” kata Edi.

Foto: Kemenkes