Mendes PDTT Dorong Program Satu Desa Satu Perawat

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 28 Mei 2022 | 20:09 WIB - Redaktur: Untung S - 214


Jakarta, InfoPublik Keberadaan perawat di desa dinilai sangat penting karena merupakan salah satu kebutuhan dasar pelayanan kesehatan bagi warga setempat.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengatakan hingga kini masih banyak desa yang belum memiliki perawat sehingga program satu desa satu perawat perlu didorong.

“Keberadaan perawat desa sangat penting dan merupakan barang bagus. Adanya perawat desa adalah satu langkah yang bagus bagi desa-desa di seluruh Indonesia. Jadi yang perlu kita catat adalah barang bagus, meskipun bagus, tapi kalau tidak dipromosikan tidak ada orang tahu bahwa itu barang bagus,” ujar Mendes PDTT dalam keterangannya di laman kemendesa.go.id terkait acara Silaturahmi dengan Perawat Desa dan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kabupaten Mojokerto di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI Mojokerto pada Sabtu (28/5/2022).

Acara itu turut dihadiri Isteri Mendes PDTT Lilik Umi Nasriyah, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh serta jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto.

Menteri Abdul Halim bertekad mempromosikan program perawat desa ini ke seluruh daerah agar bisa mencontoh Provinsi Jawa Timur dalam hal keberadaan perawat di desa.

Untuk mendorong program itu cepat berjalan, Dia membuka kemungkinan pemanfaatan Dana Desa untuk memfasilitasi rekrutment dan kebutuhan perawat desa agar terjadi peningkatan layanan kesehatan di desa.

“Saya bertekad, sejak hari ini akan mempromosikan perawat desa. Kalau perlu nanti akan saya masukan di dalam prioritas penggunaan Dana Desa, agar desa-desa bisa memberikan fasilitas untuk kepentingan perawat desa,” tegasnya.

Menurut Menteri Abdul Halim, ada beberapa tiga langkah yang akan ditempuh dalam percepatan program ini.

Pertama program satu desa satu perawat menjadi salah satu prioritas dan kegiatan dalam pemanfaatan Dana Desa, yang akan dibuatkan aturannya melalui Peraturan Mendes PDTT tentang prioritas penggunaan Dana Desa 2023.

Kedua, membangun koordinasi yang intensif dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Nasional untuk berbagi data terkait yang dibutuhkan.

Sedangkan ketiga adalah pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan agar perawat desa bisa masuk dalam program Kementerian Kesehatan, paling tidak untuk RPJP 2025-2045.

“Nanti saya akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan supaya perawat desa bisa masuk dalam kebijakan nasional. Karena memang faktanya, luar biasa pengabdiannya dari para perawat desa,” katanya.

Selain itu, Mendes PDTT berjanji akan mendiskusikan dan melaksanakan kegiatan kampanye keberadaan perawat desa bersama dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, yang bentuknya dapat berupa festival atau lainnya.

Kegiatan ini juga akan dibarengi pemberikan penghargaan, apresiasi dan motivasi perawat di desa dan pemerintah desa.

“Nanti tidak tahu apa bentuknya, tapi akan saya bikin atas nama Menteri Desa, akan bikin acara atau festival atau lomba atau apa yang penting khusus untuk bikin tendangan atau kick-off perawat desa dari Kabupaten Jawa Timur,” pungkasnya.

Foto: Mugi/Humas Kemendes PDTT