Kemenkominfo Dukung LKPP Kembangkan Pusat Data untuk PDN

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 9 April 2022 | 06:59 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 417


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) mengembangkan pusat data untuk mengakomodir penayangan Produk Dalam Negeri (PDN).

Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan, dukungan infrastuktur tersebut meliputi bandwith yang memadai dan pengembangan aplikasi integrasi pemerintah.

“Kominfo akan mendukung LKPP dalam hal pengembangan pusat data, infrastruktur yang mendukung proses integrasi data secara nasional dengan ketersediaan bandwith yang memadai, serta pengembangan aplikasi integrasi super apps pemerintah.” Ujar Menkominfo saat menerima kunjungan kerja Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas di kantornya pada Jumat (8/4/2022).

Turut hadir bersama dengan Kepala LKPP, Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Sarah Sadiqa, Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah Setya Budi Arijanta, dan Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik Patria Susantosa.

Menurut Menteri Johnny, LKPP juga perlu mengembangkan sistem yang dapat mengidentifikasikan produk lokal dan non-lokal untuk mengurangi potensi kesalahan manusia (human error) dalam penayangan PDN pada Katalog Elektronik.

Dia berharap langkah keberpihakan ini juga bisa diikuti oleh lokapasar (marketplace) untuk mendorong penyerapan PDN, khususnya prosuk Usaha MIkro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Marketplace perlu mengikuti jejak LKPP dalam melakukan keberpihakan kepada PDN serta bagaimana upaya untuk menjaga kualitas PDN tersebut,” katanya.

Sementara Kepala LKPP, Abdullah Azwar Anas, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kemenkominfo yang merealisasikan arahan Presiden Joko Widodo terkait pengembangan sistem Katalog Elektronik yang dapat mengakomodir penayangan PDN dari sektor Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi (UMK-Koperasi).

Tujuannya untuk mendukung program pemulihan ekonomi dari Pemerintah dan pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Dalam keterbatasan infrastruktur teknologi, LKPP saat ini telah meningkatkan target penayangan produk pada katalog elektronik yang semula 95.000 produk pertahun menjadi nantinya satu juta produk yang akan tayang pada katalog diakhir tahun ini” jelasnya.

Menurut Abdullah, pelaku UMK-Koperasi kini bersemangat karena proses bisnis yang dibuat semakin sederhana, regulasi yang tidak lagi panjang namun mendukung keterlibatan mereka

Dia juga mengatakan, saat ini LKPP bekerjasama dengan Telkom sedang melakukan tinjauan proses bisnis dari dalam guna mengasistensi pengembangan sistem katalog dengan proses bisnis yang baru, baik jangka pendek maupun jangka panjang. (foto: Biro Humas, Sistem Informasi dan Umum LKPP).