Indonesia Diharapkan Jadi Cloud Hub di Asia 10 Tahun ke Depan

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 26 Januari 2022 | 06:04 WIB - Redaktur: Untung S - 444


Jakarta, InfoPublik – Indonesia diharapkan akan memiliki teknologi penyimpanan data yang setara dengan negara-negara maju, bahkan menjadi pusat komputasi awan atau cloud (cloud hub) di Asia dalam 10 tahun ke depan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, menjelaskan harapan ini didasarkan pada potensi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi atau information communication technology (ICT) dan ketersediaan talenta digital (digital talent) yang mencukupi.

“Saya mempunyai cita-cita, bahwa sudah saatnya kita menyiapkan Indonesia sebagai Cloud Hub di Asia,” ujar Menkominfo di Jakarta pada Selasa (25/1/2022).

Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan cloud hub itu terkait dengan ketersediaan energi (power) atau listrik di suatu negara

Dalam hal itu, Indonesia dinilai memiliki potensi pasokan energi jauh lebih besar dari pasokan energi di negara-negara Asia lainnya.

“Negara-negara tetangga punya persoalan serius dengan tersedianya power supply atau listrik. Nah Indonesia punya potensi green energy (energi hijau) yang begitu besar. Karenanya kita harus men-setting Indonesia juga menjadi hub-nya cloud di Asia,” kata Johnny.

Menurut Menkominfo. Indonesia membutuhkan investasi besar untuk memenuhi konsumsi listrik pusat data yang dibutuhkan.

Jika diukur dengan Jepang yang memiliki kesamaan kondisi geografis, Indonesia butuh 10 watt per kapita, atau 10 kali lipat jumlah ketersediaan listrik saat ini yang hanya 1 watt per kapita.

“Itu berarti kita harus membangun 10 kali lipat dari yang tersedia, hanya untuk pusat data dan roadmap-nya Kominfo akan membangun empat pusat data yang akan kami konsolidasikan,” tutur Menkominfo.

Menkominfo juga memproyeksi, kebutuhan investasi untuk ketersediaan listrik di pusat data pribadi mencapai US$8-10 miliar (sekitar Rp114,7 - 143,4 triliun).

Dengan demikian, kebutuhan investasi di sektor telekomunikasi ke depan dipreyeksi akan sangat besar, sehingga menarik banyak perusahaan atau investor lokal dan asing.

Foto: Amiriyandi/InfoPublik