Hasil Penyelidikan Kepolisian, Tidak Ditemukan Dugaan Kebocoran Data eHAC

:


Oleh Putri, Kamis, 9 September 2021 | 22:19 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 301


Jakarta, InfoPublik - Penyelidikan kepolisian tidak menemuka adanya kebocoran data pengguna pada aplikasi aplikasi elektronik Health Alert Card (eHAC).

Dari penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian juga tidak menemukan upaya pengambilan data dari server eHAC. Setelah dipastikan tidak ditemukan adanya pengambilan data, maka bantuan penyelidikan oleh Siber Polri dihentikan.

“Data masyarakat yang ada dalam sistem eHAC tidak bocor dan dalam perlindungan. Masyarakat tidak perlu khawatir, data pengguna eHAC tetap aman dan saat ini sudah terintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Maruf pada Kamis (9/9/2021) di Jakarta.

Sebelumnya, informasi adanya kebocoran data eHAC dilaporkan oleh VPN Mentor. Laporan tersebut telah diverifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan diterima oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tanggal 23 Agustus 2021.

Kemudian Kemenkes melakukan penelusuran dan langsung melakukan tindakan perbaikan-perbaikan pada sistem eHAC.

Sebagai bagian dari mitigasi risiko keamanan siber maka Kemenkes telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, BSSN, serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Hal ini untuk melakukan proses investigasi guna menelusuri dan memastikan bahwa tidak ada kerentanan lain yang bisa digunakan untuk mengeksploitasi sistem eHAC PeduliLindungi.

Masyarakat diimbau untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Platform PeduliLindungi ini tersimpan di pusat data nasional dan sudah dilakukan oleh BSSN yaitu IT Security Assessment.

(Foto: Kemenkes)