Litbangkes Kemenkes Kaji Efektifitas Vaksin terhadap Risiko Perawatan dan Kematian

:


Oleh Putri, Kamis, 13 Mei 2021 | 11:26 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 454


Jakarta, InfoPublik - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan melakukan kajian cepat keefektifan vaksinasi Sinovac terhadap infeksi COVID-19 baik perawatan maupun kematian.

Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kementerian Kesehatan Pandji Dhewantara mengatakan berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya pemberian vaksinasi dosis lengkap itu secara signifikan dapat menurunkan risiko dan mencegah COVID-19 bergejala.

“Vaksinasi menurunkan risiko perawatan dan kematian sampai 98 persen, jauh lebih besar dibandingkan pada individu yang baru menerima dosis pertama dimana hanya efektif menurunkan sekitar 13 persen risiko COVID-19 bergejala,” kata Pandji saat konferensi pers virtual Rabu (12/5/2021).

Kajian cepat dilakukan pada periode 13 Januari hingga 18 Maret 2021 dengan fokus pada tenaga kesehatan (nakes) di wilayah DKI Jakarta. Kajian cepat ini menggunakan desain Kohort Retrospektif, yakni menelusuri riwayat setiap individu yang dilibatkan dalam penelitian ini.

Pandji mengatakan penelitian ini berfokus pada kelompok nakes baik yang belum divaksinasi maupun yang sudah di vaksinasi, baik dosis pertama maupun yang sudah vaksinasi lengkap sebanyak dua dosis.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 128 ribu orang dengan usia di atas 18 tahun dan rata-rata dari partisipan yang diikutkan 60 perempuan dengan rata-rata usia sekitar 30 tahun. Pandji juga mengatakan kajian cepat ini dilakukan berdasarkan data-data sekunder.

Jadi, kata Pandji data-data yang dkolah itu merupakan data dari berbagai sumber yang ada di Kementerian Kesehatan. Hasilnya dapat dijadikan sebagai informasi yang sangat penting bagi masyarakat maupun bagi pemerintah

“Terutama dalam hal menentukan langkah-langkah strategis yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat pemberian vaksinasi di masyarakat,” kata Pandji

Berdasarkan analisis yang dilakukan ditemukan bahwa vaksinasi Sinovac dosis lengkap itu bisa menurunkan atau bisa mengurangi risiko COVID-19 sebanyak 94 persen.

Kajian cepat tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa pemberian vaksinasi lengkap dua dosis bisa menurunkan risiko terinfeksi COVID-19 dan mencegah kematian

Tak hanya itu, pemberian vaksinasi Sinovac dua dosis dapat mencegah sekitar 96 persen risiko perawatan karena COVID-19, juga mencegah sebesar 98 persen kematian karena COVID-19.

“Hal itu menunjukkan bahwa vaksinasi lengkap itu sangat disarankan karena vaksinasi pemberian dosis pertama itu belum cukup melindungi. Apabila masyarakat sudah menerima vaksinasi penuh atau lengkap itu akan jauh lebih efektif dalam menurunkan risiko COVID-19 baik perawatan maupun kematian,” kata Pandji.

(Foto: Kemenkes)