Kemensos Serahkan Santunan ke 120 Ahli Waris Korban Bencana di NTT

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 10 April 2021 | 20:36 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 323


Jakarta, InfoPublik -  Santunan untuk 120 ahli waris korban bencana badai siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan total dana senilai Rp1,8 miliar telah disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Berdasarkan siaran pers Humas Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI pada Sabtu (10/4/2021), santunan bagi ahli waris para korban meninggal akibat banjir dan longsor yang senilai Rp15 juta per jiwa, dan lima korban luka mendapat santunan masing-masing Rp5 juta.

Penerima santunan terbanyak di Kabupaten Flores Timur dengan jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Pulau Adonara sebanyak 74 jiwa sesuai data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat per Sabtu (10/4).

Selanjutnya diikuti ahli waris korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Lembata sebanyak 46 jiwa.

Menindaklajuti kunjungan kerja Presiden Joko Widodo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kementerian Sosial Iyan Kusmadiyana, menyerahkan santunan kepada ahli waris dalam bentuk uang tunai.

Salah satu ahli waris dari Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Simon Solo Ratu (56) menyampaikan terima kasih atas bantuan langsung berupa santunan dari pemerintah.

"Saya mau ucapkan terima kasih itu buat Bapak Presiden Jokowi, Ibu Menteri Sosial sampai ke kepala desa saya, termasuk kita semua yang sementara masih lagi kerja atas bantuan ini," katanya.

Simon Solo kehilangan tiga anggota keluarganya yaitu istri dan dua anak dan ia mendapatkan santunan senilai Rp45 juta.

"Meski ini hanya santunan, tidak bisa mengembalikan keluarga saya yang hilang, tapi setidaknya buat saya ini penghargaan dari pemerintah yang ikut merasa kehilangan," katanya.

Sedangkan warga penerima santunan lain di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Katrina (47), mengatakan uang santunan atas suaminya yang meninggal dalam bencana akan dimanfaatkan untuk modal berdagang.

"Uang ini akan saya manfaatkan untuk berdagang kembali karena semua barang dagangan saya habis dibawa banjir," katanya.
 
(Foto: Humas Kemensos)