Wapres Minta Lembaga Pendidikan Islam Terus Mengajarkan Keramahan

:


Oleh Tri Antoro, Sabtu, 3 April 2021 | 19:03 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 438


Jakarta, InfoPublik - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta lembaga pendidikan berbasis agama Islam dapat mengajarkan Islam yang ramah (wasathy). Seperti yang dilakukan oleh lembaga pendidikan Mathla’ul Anwar dalam setiap kegiatan pembelajaran kepada peserta didiknya.

"Untuk itu saya meminta Mathla’ul Anwar terus menjaga komitmen dan khittah-nya dengan terus mengajarkan Islam yang wasathy, yaitu Islam yang ramah, bukan Islam yang marah,” imbau Wapres Ma’ruf Amin saat menutup Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar secara virtual dari Kediaman Resmi di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Sabtu (3/4/2021).

Lebih jauh Wapres menekankan, ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin harus disampaikan dengan penuh kelembutan dan kedamaian, bukan mengedepankan konflik, apalagi cara kekerasan.

“Dakwah Islam harus kita jalankan dengan cara dan narasi yang sejuk, narasi kerukunan, bukan narasi konflik apalagi dengan cara kekerasan. Dakwah wasathy juga merupakan tradisi dakwah yang diajarkan oleh Pendiri Mathla’ul Anwar KH. Mas Abdurrahman,” tegasnya.

“Dalam kaitan itu, saya menyampaikan penghargaan  atas respon cepat Mathla’ul Anwar mengutuk peristiwa kekerasan yang terjadi beberapa hari belakangan ini, baik di Makassar maupun Jakarta,” sambungnya.

Oleh karena itu Wapres menekankan, pentingnya Mathla’ul Anwar membenahi ribuan satuan pendidikan di bawah pengelolaannya sebagai langkah awal untuk menata umat secara luas dalam bingkai persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.

“Tema (muktamar) Menata Umat, Merekat Bangsa sangatlah tepat, tidak saja bagi Mathla’ul Anwar, tapi juga segenap organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan di Indonesia, karena kita semua telah sepakat untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu Indonesia yang rukun, bersatu, adil, dan maju,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut Wapres juga meminta Mathla’ul Anwar menjalankan tugas keulamaan yaitu iqamatul mashalih wal manafi’, membangun kemaslahatan dan kemanfaatan, dan izalatul mafasid wal adhrar, menghilangkan kerusakan-kerusakan dan bahaya.

“Bahaya yang sedang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah Covid-19 yang juga merupakan bahaya global (ad-dhararul áam). Oleh karena itu menjadi kewajiban kita semua untuk menangkal bahaya tersebut,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar diselenggarakan pada 1–3 April 2021, di Grand Cempaka Resort & Convention, Jalan Raya Puncak Pass, Bogor, untuk memilih kepemimpinan baru periode 2021–2026. Dengan kepemimpinan yang baru, diharapkan akan membawa Mathla’ul Anwar lebih berkembang secara progresif dan menjadi organisasi kemasyarakatan yang menata umat dan merekatkan bangsa lahir dan batin.