Kapal Riset Baruna Jaya IV Disiagakan Cari CVR Black Box SJ-182

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 12 Januari 2021 | 22:19 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 380


Jakarta, InfoPublik - Pesawat terbang Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta saat melakukan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio, Pontianak, Minggu (10/1). Operasi SAR guna pencarian kotak hitam atau black box pun langsung digelar pemerintah, sebagai bagian upaya evakuasi reruntuhan pesawat dan korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), pun kembali dilibatkan. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan,  hari ini Kapal Riset Baruna Jaya IV sudah bergabung memasuki area pencarian kotak hitam.

"Semoga dari pengalaman Baruna Jaya IV yang berhasil mengangkat blackbox Lion Air PK LQP dua tahun lalu, dapat menjadi pelajaran penting untuk kami dapat membantu menemukan hingga mengangkat seluruh bagian black box SJ 128," ungkap Hammam di Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Hingga malam ini, lanjut Hammam, posisi Kapal Riset Baruna Jaya IV masih berada di area pencarian. Meski diketahui FDR Black box sudah ditemukan. Namun CVR menurutnya, masih belum ditemukan.

Perlu diketahui, Black box terdiri dari dua kombinasi perangkat yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) atau percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR (Flight Data Recorder) atau rekaman data penerbangan.

"FDR fungsinya merekam beragam data tentang aspek pesawat selama penerbangan. Sementara CVR merekam percakapan di ruang kemudi, dek penerbangan, dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis," paparnya.

Hammam pun menuturkan bahwa KR Baruna Jaya IV, yang berada di area pencarian, selalu siap jika diminta untuk mencari CVR tersebut. Para awak KR Baruna Jaya, masih melakukan simulasi pencarian CVR, mengingat kendala ada sedimen-sedimen di lautan, dan baterai CVR yang sudah tidak ada.

"Saat ini kami terus menyiagakan peralatan pendukung seperti robot ROV (Remotely Operated Vehicle) yang dilengkapi dengan kamera dan lampu, dan mengetesnya, sehingga jika dibutuhkan dapat langsung difungsikan untuk mencari CVR tersebut. Kami pun terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti KNKT, Basarnas, dan institusi lainnya," pungkasnya.