Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi Islam, Kemenag Laksanakan Program Visiting Profesor

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 11 September 2017 | 06:04 WIB - Redaktur: Juli - 138


Jakarta, InfoPublik - Guna meningkatkan mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di level internasional, Kementerian Agama (Kemenag) melaksanakan program visiting profesor dengan menggandeng lembaga Senior Experten Service (SES) yang ada di Jerman.

Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendis Imam Safe’i mengungkapkan, selama kurun dua tahun, Ditjen Pendis telah mendatangkan puluhan guru besar Jerman untuk melakukan aktifitas peningkatan tradisi akademik selama satu bulan di beberapa Universitas Islam Negeri (UIN) binaan Kementerian Agama.

Program dimulai dengan penandatanganan MoU pada tahun 2015, saat ini telah membuahkan hasil. Beberapa UIN sudah merasakan dampak perubahan dari program yang digagas oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam ini.

"Berkat kontribusi profesor yang ahli lab management, UIN Arraniry Aceh dan UIN Raden Fatah Palembang saat ini telah memiliki laboratorium Biologi berstandard internasional. Dampaknya, dosen dan mahasiswa pada dua kampus tersebut dapat menikmati pengalaman pembelajaran di laboratorium berstandar internasional,” ungkap Imam Safe’i di Jakarta, Minggu (10/9).

Hal yang sama juga dirasakan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dengan memanfaatkan jaringan profesor Jerman yang melakukan visit pada awal 2017, salah satu dosen UIN Malang mendapat sponsor penelitian dari Jerman. Tidak hanya itu, profesor dari Jerman juga membantu pelbagai peningkatan dan pengembangan akademik dan kelembagaan pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Para profesor expert dari Jerman melakukan pelbagai kegiatan untuk peningkatan tradisi akademik di lingkungan PTKI.

“Selama visit, para guru besar melakukan berbagai kegiatan akademis, diantaranya menjadi narasumber dalam berbagai pertemuan ilmiah, menjadi penasehat dalam pengembangan kurikulum dan syllabus. Tidak hanya itu, mereka juga terlibat dalam penyusunan proyek penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat serta peningkatan mutu publikasi ilmiah dan penerbitan jurnal ilmiah di level internasional,” kata Imam.

Sebagai informasi, dalam kurun waktu 9 bulan pada 2017, Ditjen Pendis telah menghadirkan 22 profesor dari Jerman untuk menjadi visiting profesor di beberapa UIN. Menurut Imam, para profesor expert itu akan menjadi konsultan dalam kurun waktu satu bulan dalam mendampingi civitas akademika di lingkungan UIN.

Imam berharap, program ini dapat meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan UIN sebagai universitas yang berdaya saing di kancah internasional. Para guru besar yang dihadirkan memiliki reputasi tinggi dengan latar belakang keilmuan yang beraneka ragam.