Tirakat dan Introspeksi Terhadap Kondisi Kebangsaan

:


Oleh Gusti Andry, Sabtu, 9 September 2017 | 16:05 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 331


Magelang, InfoPublik – Perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-34 ditandai dengan Malam Tirakatan yang bertajuk “Tanah Air Persatuan” yang berlangsung di Alun-Alun, Magelang, Jumat (8/9).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memimpin langsung upacara tirakatan itu dengan menyatukan atau mencampurkan tanah dan air dari 90 kota dan kabupaten dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. “Tanah dan Air ini diambil dari tempat yang dianggap agung oleh masyarakat setempat. (Penyatuan) Ini adalah simbol bahwa Tanah Air (Indonesia) harus kita rawat selama-lamanya,’’ ujar Menteri Imam.

Menteri Imam mengawali proses pencampuran tanah dan air itu ke dalam kendil tanah liat, dan kemudian disusul oleh Walikota Magelang Sigit Widyonindito dan masyarakat luas yang hadir di Alun-Alun Magelang. Campuran tanah dan air dari berbagai penjuru nusantara ini dibawa ke puncak Gunung Tidar dan akan menjadi pondasi Monumen Tanah Air Nusantara yang akan dibangun di sana. Monumen ini, menurut Sigit, merupakan simbol persatuan dan harmonisasi NKRI. “Kami bangga Magelang menjadi tuanrumah dalam kegiatan ini,’’ ujarnya.

Apa yang dilakukan oleh Menteri Imam, menurut Dosen Senior Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri Asri Hadi, memiliki konteks kekinian yang sangat relevan. “Belakangan ini NKRI memang sedang dirongrong oleh kelompok intelorensi. Kita diingatkan untuk terus merawat serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Asri kepada InfoPublik (9/9) di Magelang.

Lebih jauh,  Asri yang juga dosen tamu di Sekolah Staf Komando TNI-AL, melihat bahwa tirakatan yang dilakukan oleh Menpora juga bentuk lain untuk melakukan introspeksi yang mengajak seluruh komponen bangsa (khususnya pemuda) dan juga melalui olahraga untuk menjaga dan merawat NKRI. Asri menjelaskan bahwa Bangsa Indonesia, khususnya yang berasal dari Suku Jawa memaknai tirakat sebagai upaya untuk mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Dalam konteks Islam, tirakat sering dimaknai misalnya dengan melakukan zikir atau berpuasa. Intinya, kegiatan yang mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa untuk kemudian berintrospeksi memohon ampun atas segala kesalahan dan memohon petunjukNya.

Menpora mengakui bahwa tirakatan ini juga dimanfaatkan untuk introspeksi terkait hasil SEA Games ke-29 beberapa waktu lalu di Malaysia. Di ajang pesta olahraga se Asia Tenggara itu, Indonesia menempati urutan kelima (di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura) dalam klasemen perolehan medali dengan 38 medali emas. “Ini pelajaran buat kita semua, khususnya saya (selaku Menpora),’’ tutur Menteri Imam. Apalagi Tahun 2018 mendatang, Jakarta dan Palembang akan menjadi tuanrumah Asian Games Ke-18. “Tentu saya berharap prestasi olahraga kita akan berjaya,’’ katanya lagi.