Tanam Pohon Simbol Kepedulian SEARO Terhadap Perubahan Iklim

:


Oleh Putri, Jumat, 8 September 2017 | 07:44 WIB - Redaktur: Juli - 307


Jakarta, InfoPublik - Para Menteri Kesehatan negara-negara anggota SEARO menanam pohon bersama sebagai wujud kepeduliaan SEARO terhadap perubahan iklim. Hal tersebut dilakukan dalam bagian acara pembukaan 70th Session of the WHO Regional Committee of the South East Asia Region di North Male, Maldives.

Pertemuan Tahunan negara anggota WHO SEARO untuk mendiskusikan isu-isu kesehatan global dan regional mengambil tema “Building Health Systems Resilience to Climate Change”.

Pertemuan yang dihadiri oleh para Menteri Kesehatan serta Direktur Regional WHO-SEARO dan Direktur Jenderal WHO dibuka oleh Special Envoy Presiden Maldives, Menteri Perikanan Mr Mohamed Shainee.

Dalam sambutan mewakili Presiden Maldives, Shainee menekankan pentingnya isu kesehatan dalam tanggapan dunia menghadapi perubahan iklim, bukan hanya bagi masyarakat global, kawasan SEARO tapi juga bagi Maldives yang akan terkena dampak nyata perubahan iklim.

Dalam kaitan ini, Maldives terus meningkatkan upaya adaptasi perubahan iklim, serta meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan pencapaian UHC guna meningkatan respon cepat penanganan pelayanan kesehatan kurang dari 30 menit. Hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah Maldives sebagai negara kepulauan.

Wakil Ketua Delegasi Indonesia dr. Slamet, Staf Ahli Menteri Kesehatan bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, menyatakan Indonesia mendukung serta mengapresiasi upaya yang telah dilakukan WHO yang juga sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia meliputi upaya global terhadap peningkatan health emergencies preparedness dan percepatan pencapaian SDGs.

"Indonesia telah mengembangkan program Indonesia Sehat, yang didalamnya mencakup pula upaya pembangunan kesehatan mengatasi dampak perubahan. Indonesia antara lain juga telah menambah pelayanan rumah sakit rujukan dengan membuat program layanan wajib untuk dokter spesialis dan memperluas penyebaran tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil," kata dr. Slamet Kamis (7/9).

Lanjut dr. Slamet, dalam kurun waktu dua tahun, 1.750 dokter spesialis telah melayani di 300 fasilitas pelayanan kesehatan diseluruh wilayah Indonesia.

Selain membahas isu dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, Pertemuan Menteri Kesehatan SEARO ke-70 yang diselenggarakan pada tanggal 6-10 September 2017 ini, membahas pula isu-isu kesehatan regional dan global antara lain SDGs Kesehatan, Universal Health Coverage, tenaga kesehatan hepatitis, tuberculosis, akses obat-obatan, dan road safety.

Selama menghadiri pertemuan, Menteri Kesehatan direncanakan menyampaikan pandangan pada Ministerial Roundtable Discussion, Side Event Public Health Achievement in the Region dan memimpin diskusi mengenai Financing Options for Health Security.