Kemenkes Kampanyekan ILM Batuk Perokok

:


Oleh Admin, Rabu, 6 September 2017 | 07:05 WIB - Redaktur: Juli - 184


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan RI kembali lakukan kampanye berhenti merokok melalui Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dengan tema Batuk Perokok.

Tema tersebut dimaksudkan untuk memberi tahu masyarakat bahwa batuk seorang perokok merupakan tanda awal kerusakan tubuh, bukan hanya organ pernapasan.

Plt. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dr. Eni Gustina mengatakan ada tiga pesan yang disampaikan dalam ILM itu, yakni mengenalkan bahaya merokok, mengenalkan kepada masyarakat bahwa batuk perokok pertanda awal kerusakan tubuh, dan yang terakhir mengenalkan quit line berhenti merokok 0800-177-6565.

“ILM ini sasarannya anak muda, dan sasaran sekundernya orang dewasa sampai tua. Kami harap dengan iklan ini pemuda terdorong untuk bebas dari rokok,” kata dr. Eni pada Diskusi Media terkait Kampanye Iklan Layanan Masyarakat “Batuk Perokok”, di Gedung Kemenkes RI, Selasa (5/9), seperti yang disampaikan dalam keterangan Kemenkes.

Berdasarkan data dari The Tobacco Atlas (2015), lebih dari 217.400 orang di Indonesia meninggal akibat penyakit yang terkait dengan konsumsi tembakau tiap tahunnya. Selain itu, asap tembakau mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, ratusan di antaranya beracun dan memiliki dampak negatif pada organ tubuh manusia. Asap tembakau juga berisi 69 bahan karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi mengatakan adanya ILM ini, posisi Kemenkes jelas, yakni berupaya menyelamatkan masyarakat dari bahaya merokok.

“Melalui ILM ini, semoga kampanye Batuk Perokok bisa sampai ke masyarakat,” kata drg. Oscar.

ILM Batuk Perokok telah ditayangkan di banyak stasiun TV sejak 10 hingga 31 Agustus 2017. Iklan tersebut menayangkan korban yang menderita karena penyakit yang diakibatkan oleh rokok, seperti penyakit paru, kanker tenggorokan, dan penyakit buerger.

Sebelumnya telah dilakukan pula beberapa kali kampanye berhenti merokok melalui stasiun TV, di antaranya pada Januari sampai Februari 2017 ILM bertajuk Penyakit yang Diakibatkan oleh Rokok. Iklan tersebut menampilkan potongan gambar asli dari beberapa korban yang meninggal dan menderita karena penyakit akibat merokok.

Adanya ILM terkait kampanye berhenti merokok ini diharapkan pesan-pesannya sampai ke masyarakat, walaupun iklan produk rokok dari pihak swasta lebih banyak.

Dr. Eni menambahkan pemerintah tidak punya kekuatan untuk mem-block iklan produk rokok dari swasta. Maka, dibutuhkan upaya bersama dari berbagai sektor, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk tidak merokok.

“Kami harap semua pemimpin daerah bisa jadi model percontohan untuk tidak merokok bagi masyarakat,” tambah dr. Eni.

Konsultasi Berhenti Merokok di 0800-177-6565

Bagi mereka yang berkeinginan menghentikan kebiasaan merokok namun tidak bisa datang ke fasilitas kesehatan, dapat mengakses layanan konseling berhenti merokok melalui saluran telepon bebas biaya yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI. Layanan tersebut dinamakan Quit Line Berhenti Merokok yang dapat diakses melalui nomor telepon 0-800-177-6565.

Melalui komunikasi via telepon, klien yang ingin berhenti merokok dapat diberikan bimbingan, serta rujukan jika sekiranya membutuhkan tindak lanjut. Layanan Quit Line Berhenti Merokok diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan klien yang ingin berhenti merokok dan akhirnya dapat menurunkan jumlah perokok di Indonesia.

Quit Line itu mulai didirikan pada 2016. Kementerian Kesehatan RI tidak bisa berjalan sendiri. Perlu adanya dukungan dari semua pihak lain baik dari Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM), Stakeholder, dan tentu saja seluruh lapisan masyarakat.