Kemenkes: Rubella Belum Ada Obatnya

:


Oleh Admin, Selasa, 5 September 2017 | 12:04 WIB - Redaktur: Juli - 95


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan RI gencarkan sosialisasi dan pemberian Imunisasi Measles Rubella (MR) di Pulau Jawa pada 2017 ini. Hal tersebut dilakukan mengingat belum ada obat untuk penyakit Rubella.

“Kita harus betul-betul memperjuangkan Imunisasi MR ini untuk mencegah anak dari penyakit campak dan rubella,” kata Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek pada Rapat Kerja Menteri dengan Komisi IX DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (4/9), seperti yang disampaikan dalam keterangan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes.

Sependapat dengan Menkes, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Mohamad Subuh mengakui memang imunisasi MR harus diperjuangkan. Vaksin MR mencakup dua vaksin sekaligus, yakni campak dan Rubella.

“Belum ada obat untuk Rubella. Ini menjadi masalah, kita harus melakukannya dengan masif dengan target minimal 95 persen,” tambah dr. Subuh.

Pemberian imunisasi dilakukan melalui dua fase. Fase pertama dilakukan pada Agustus sampai September 2017 di seluruh provinsi di Pulau Jawa, fase kedua akan dilakukan di bulan yang sama pada 2018 di luar Pulau Jawa.

Pulau Jawa dipilih, pada tahap pertama karena merupakan pulau paling padat penduduknya di Indonesia. Tempat yang padat penduduknya kemungkinan transisi penyakit lebih tinggi.

Kemenkes optimis pada fase pertama ini, cakupan imunisasi MR akan mencapai target 95 persen. Hal itu terlihat dari cakupan pada Agustus 2017 mencapai 65 persen.

Data terbaru cakupan imunisasi MR hingga 3 September ini mencapai lebih dari 22 juta anak. Komitmen Indonesia adalah eliminasi MR pada 2020.

Namun di sisi lain, permasalahan halal dan tidak halalnya vaksin MR masih menjadi polemik di tengah masyarakat. Namun demikian, pemimpin rapat dari Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengharapkan ke depannya ada vaksin yang benar-benar bisa digunakan masyarakat sehingga masyarakat tidak khawatir.