BMKG: Ada Aktivitas Seismik Tak Lazim di Korea Utara

:


Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 3 September 2017 | 18:50 WIB - Redaktur: Juli - 292


Jakarta, InfoPublik - Jejaring gempa bumi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Minggu (3/9) pagi sekitar pukul 10.30 mencatat aktivitas seismik yang tak lazim.

Sebanyak 166 sensor seismik yang digunakan BMKG dalam menganalisis parameter kegempaan menunjukkan adanya sebuah “pusat gempa” dengan kekuatan M=6,2 terletak pada koordinat 41,29 LU dan 128,94 dengan kedalaman 1 km tepatnya di wilayah Negara Korea Utara.

"Tidak hanya BMKG, sejumlah lembaga pemantau gempa bumi dunia lainnya, seperti Amerika Serikat (USGS), Jerman (GFZ), dan Eropa (EMSC) juga mencatat aktivitas seismik yang tak lazim ini yang juga berpusat di Korea Utara," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Riyadi dalam keterangan resminya Minggu (3/9).

Berdasarkan hasil perhitungan USGS menunjukkan kekuatan mencapai M=6,3 sementara GFZ M=6,0 dan EMSC M=5,9. Berdasarkan karakteristik rekaman seismogramnya diketahui bahwa gelombang seismik yang terekam diperkirakan bersumber dari sebuah ledakan besar di kedalaman dangkal.

"Ini didasarkan pada kesamaan pola dari sebagian besar rekaman gelombang seismik yang menunjukkan gerakan awal berupa kompresi," tambah Riyadi.

Ia menjelaskan, data seismik yang terekam di BMKG menunjukkan adanya compressional source dengan amplitudo gelombang P relatif lebih besar dari gelombang S-nya, maka cukup beralasan jika meyakini bahwa telah terjadi sebuah aktivitas ledakan besar bawah permukaan. Karena zona ini secara tektonik bukan zona sumber gempa. Dalam website resmi USGS menyebutkan bahwa pusat ledakan terletak pada lokasi uji coba ledakan nuklir masa lalu.

Meski demikian untuk memastikan jenis sumber ledakan yang sesungguhnya perlu kajian komprehensif lebih lanjut. Peta shake map menunjukkan bahwa dampak ledakan ini menimbulkan guncangan cukup kuat hingga skala intensitas VI MMI di Kota Cho Dong, Soman, dan Nampyo Dong yang lokasinya paling dekat pusat ledakan.

"Guncangan ini diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan ringan seperti retakan pada bangunan tembok sederhana," ujarnya.