Menaker: Siapkan Kapasitas dan Kompetensi Generasi Muda Indonesia Sambut Masa Depan

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 7 Agustus 2017 | 18:58 WIB - Redaktur: Juli - 274


Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan generasi muda akan memegang peranan penting bagi masa depan bangsa Indonesia. Untuk itu harus disiapkan dengan baik agar bangsa ini tidak lagi dibayangi kekhawatiran akan dinamika era persaingan.

Bangsa Indonesia harus optimis, bahwa generasi muda Indonesia akan mampu meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia. "Kita gak perlu menghawatirkan masa depan. Tetapi bagaimana kita menyiapkan kapasitas dan kompetensi generasi muda Indonesia untuk menyambut masa depan," ujar Hanif di Jakarta, Senin (7/8).

Dijelaskannya, Indonesia memang sedang dihadapkan pada berbagai tantangan perkembangan zaman. Namun begitu, masyarakat Indonesia harus optimis menatap kedepan dengan mempersiapkan generasi muda Indonesia sebaik mungkin. "Lebih baik kita mulai membangun dan memperbaiki kualitas diri. Agar kita melampui standar yang ada," jelas Hanif.

Optimisme ini, lanjutnya, harus mulai ditanamkan dari keluarga. Keluarga harus bisa menjadi rumah untuk menumbuhkan optimisme, menekankan tentang pentingnya pendidikan, semangat juang, dan etos kerja keras.

Di samping itu, Keluarga juga harus menjadi tempat pertama untuk menanamkan pentingnya pendidikan agama. Dengan adanya pemahaman akan pendidikan agama, generasi muda akan memiliki karakter yang kuat. "Jimat paling ampuh di dunia ini namanya ilmu dan karakter. Itu yang harus ditekankan dalam pola pendidikan dalam keluarga," paparnya.

Hanif juga menambahkan, generasi muda membutuhkan keteladanan. Baik dalam lingkungan keluarga maupun konteks interaksi sosial, generasi muda membutuhkan keteladanan yang baik. Baginya, keteladanan yang baik tidak hanya berguna untuk menyiapkan generasi masa depan. Tetapi juga menjadi refleksi untuk diri sendiri. Hal ini juga ia usahakan kepada keluarganya.

Hanif memberi contoh cara mendidik anak-anaknya. Ia selalu mengingatkan bahwa apa yang melekat padanya saat ini sebagai Menteri kepada anak-anaknya adalah sebuah amanah rakyat, amanah presiden, amanah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karenanya, jabatan Menteri Ketenagakerjaan tersebut tak perlu dibesar-besarkan.

Kepada anak-anaknya, ia berpesan agar mereka selalu membumi. Mereka harus berinteraksi dengan teman-teman dan lingkungannya sebagaimana anak-anak pada umumnya. "Biar mereka tahu, bahwa ini bukan sesuatu yang bisa dinikmati. Saya ingin mereka lebih membumi dan bersikap biasa," pungkas Hanif.