PUPR Ciptakan Teknologi Untuk Dukung Pembangunan Infrastruktur

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 7 Agustus 2017 | 17:32 WIB - Redaktur: Juli - 102


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai penerapan hasil penelitian dan teknologi terbaru merupakan faktor pendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Terkait penerapan hasil penelitian dan teknologi terbaru untuk mempercepat pencapaian target pembangunan infrastruktur," ujar Menteri Basuki melalui siaran pers, Senin (7/8).

Menurut dia, Kementerian PUPR terus mengembangkan berbagai inovasi teknologi yang mempermudah pelaksanaan pekerjaan untuk lebih berkualitas, cepat, efisien, dan tepat sasaran. Dan telah menghasilkan lebih dari 25 teknologi yang mendukung pembangunan infrastruktur didalam negeri. 

“Melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian PUPR telah menghasilkan lebih dari 25 teknologi bidang jalan dan jembatan yang mampu mendukung kebutuhan program peningkatan konektivitas,” imbuhnya. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, selain bermanfaat untuk membantu percepatan pembangunan infrastruktur, inovasi teknologi PUPR juga mendorong peningkatan pemanfaatan sumber daya lokal sehingga menggerakkan kehadiran pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah. 

“Inovasi teknologi memberi nilai tambah di samping menekan kebutuhan biaya dan mempercepat pekerjaan. Sebagai contoh ketika kita membangun jalan Trans Papua dan Papua Barat, kita berusaha meneliti bagaimana memaksimalkan penggunaan material-material lokal di Papua Barat, salah satunya pemanfaatan Batu Kapur, sehingga tercipta teknologi yang bisa dikerjakan oleh masyarakat lokal,” ujar Danis. 

Penggunaan batu kapur sebagai bahan bangunan juga memiliki keunggulan dalam memperpanjang umur bangunan. Selain itu di sektor sumber daya air, ia mengungkapkan Balitbang Kementerian PUPR juga telah mengembangkan penggunaan teknologi beton pra cetak (precast) untuk saluran-saluran irigasi dengan standarisasi serta kualitas baik dengan harga yang lebih murah sehingga pekerjaan saluran irigasi bisa lebih cepat selesai. 

“Ini sudah dilakukan hampir di seluruh saluran-saluran irigasi yang sekarang dikerjakan. Kita memilih teknologi yang bisa dikerjakan oleh masyarakat,” ungkap Danis.