Jalur Busway Wajib Steril

:


Oleh G. Suranto, Senin, 7 Agustus 2017 | 17:23 WIB - Redaktur: Juli - 401


Jakarta, InfoPublik – Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, setelah mencermati Jakarta akhir-akhir ini, terkait proyek pembangunan Fly Over dan Underpass, kemacetan menjadi sangat luar biasa.

Setelah dievaluasi bus Transjakarta yang beroperasi 1200 armada, kalau ada 12 koridor, berarti masing-masing koridor minimal ada 80 bus, dan masing-masing ujung koridor ada 40 bus. Harusnya menurut Saefullah, bus yang lewat berselang waktu antara dua atau tiga menit, tapi ini sampai  20 menit.

“Ternyata jalurnya tidak steril, sering terhambat. Nah, ini kita tegaskan kembali, jalur busway wajib selalu steril. Tidak bisa jalur busway digunakan kendaraan lain. Ini adalah untuk menyelesaikan kemacetan,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/8).

Disebutkan, kalau di jalur biasa dibiarkan saja bermacet ria, supaya orang bisa melihat, bahwa jalur busway lancar, sehingga nanti orang berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, tapi akan dijamin bahwa bus Transjakarta bisa lewat selang waktu 3 atau 5 menit sekali.

Disamping itu, kata dia, agar orang berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, salah satunya juga terkait dengan masalah parkir. “Saya sudah perintahkan untuk dievaluasi tarif parkir. Kalau parkir murah orang masih menggunakan kendaraan pribadi, tapi kalau parkir mahal, maka mereka akan pindah ke transportasi publik,” paparnya.

Ia mencontohkan, kalau mereka sehari datang ke Jakarta empat kali, parkir akan lumayan besar, bisa Rp40 ribu, Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per hari. Lebih baik mobil tinggal di rumah, dan naik kendaraan umum.

“Kalau orang sudah berpikir ke pola itu, maka nanti secara terpaksa orang akan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum,” ungkapnya.