Wapres: Menteri PUPR Sosok Tepat Dapat Anugerah Perekayasa Utama Kehormatan

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 3 Agustus 2017 | 15:43 WIB - Redaktur: Juli - 368


Jakarta, InfoPublik – Wakil  Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merupakan sosok yang tepat mendapat penganugerahan gelar perekayasa utama kehormatan tahun 2017.

“Perekayasa pada akhirnya membuat sesuatu itu lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat. Ketiga hal itu merupakan prinsip pokok persaingan. Apabila keberhasilan di bidang rekayasa dapat kita laksanakan, maka bangsa ini dapat menjadi lebih baik, lebih bersaing dan lebih cepat,” kata Wapres Jusuf Kalla  dalam sambutannya pada acara penganugerahan gelar perekayasa utama kehormatan tahun 2017 di BPPT, Kamis (3/8).

Menurutnya, Pak Basuki mempunyai kecerdasan, baik di belakang meja maupun di lapangan. “Banyak yang pintar hanya di meja, kalau beliau ini dua-duanya. Beliau telah membuktikan, apa yang dibuat lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah dari sebelumnya,”paparnya.

Disebutkan, tentu ini untuk memberikan semangat kepada kita semua,  generasi muda, dan teman-teman di BPPT. “Sekali lagi kita menyampaikan selamat atas penganugerahan gelar perekayasa utama kehormatan tahun 2017 kepada Pak Basuki,” paparnya.

Sementara itu, Menteri PUPR, Mochamad Basuki Hadimuljono dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Terobosan Dalam Pembangunan Infrastruktur Untuk Mengejar Ketertinggalan,” menjelaskan, bahwa infrastruktur yang handal adalah kunci utama untuk bisa meningkatkan daya saing bangsa.

Disebutkan, pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan selama ini pada dasarnya bukan untuk memenuhi keinginan untuk bermewah-mewahan, namun untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain yang lebih dahulu membangun infrastrukturnya.

Daya saing Indonesia dalam konteks global masih berada pada peringkat 41, sedangkan peringkat daya saing infrastruktur Indonesia sendiri mengalami peningkatan pada posisi sebelumnya yaitu di tahun 2013 berada di peringkat 92 dan pada tahun 2017 berhasil naik ke peringkat 60. “Untuk itu, Indonesia perlu meningkatkan daya saing infrastruktur menunju peringkat 50 di 2018 nanti,” ungkapnya.

Hadir dalam acara penganugerahan tersebut diantaranya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Kepala BPPT Unggul Priyanto, dan sejumlah undangan lainnya.