BPPT Berikan Anugerah Perekayasa Utama Kehormatan Kepada Menteri PUPR

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 3 Agustus 2017 | 15:38 WIB - Redaktur: Juli - 432


Jakarta, InfoPublik – Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan Anugerah Gelar Perekayasa Utama Kehormatan Tahun 2017 kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimuljono.

Basuki terpilih setelah melalui mekanisme penilaian dan pertimbangan yang sangat ketat oleh Majelis Perekayasaan Nasional untuk bidang infrastruktur.

“Penganugerahan Bapak Mochamad Basuki Hadimuljono sangat tepat, mengingat kiprah keseharian beliau telah mencerminkan esensi kegiatan seorang yang telah banyak berperan sebagai perekayasa dalam memimpin pengembangan dan penerapan kegiatan perekayasaan dalam bidang infrastruktur,” kata Kepala BPPT, Unggul Priyanto pada acara penganugerahan gelar perekayasa utama kehormatan tahun 2017 di BPPT, Jakarta, Kamis (3/8).

Disebutkan, penganugerahan gelar perekayasa utama kehormatan diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2017. Penganugerahan ini diberikan kepada seseorang yang berjasa dalam memimpin atau mempengaruhi suatu kelompok/masyarakat untuk membangun negara melalui bidang kerekayasaan.

Hingga saat ini gelar perekayasa utama kehormatan telah diberikan kepada sepuluh putra-putri terbaik bangsa dalam berbagai bidang, dan Bapak Mochamad Basuki Hadimuljono adalah penerima Gelar Perekayasa Utama Kehormatan yang ke-11, pada kali ini bidang infrastruktur.

Menurutnya, pada tahun 2017 ini penganugerahan Perekayasa Utama Kehormatan kepada Bapak Mochamad Basuki Hadimuljono dalam Bidang Infrastruktur dipandang sangat tepat, mengingat sebagai Menteri PUPR beliau mendapatkan tugas yang sangat penting dari pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan infrastruktur secara nasional.

“Terintergrasinya pasar kita dengan pasar Asean (Asean Community) membawa konsekwensi yang sangat besar yakni perlunya negara kita memiliki keunggulan kompetitif. Persoalan yang menghadang negara kita saat ini adalah rendahnya daya saing Indonesia disebabkan inefisiensi akibat minimnya infrastruktur. Presiden menilai, tanpa tersedianya infrastruktur yang baik, maka Indonesia akan tertinggal di tengah persaingan regional dan global, antara lain akibat mahalnya biaya transportasi,” paparnya.

Berdasarkan alasan-alasan inilah yang telah memotivasi para anggota Majelis Perekayasa untuk memilih Bapak Mochamad Basuki Hadimuljono sebagai Perekayasa Utama Kehormatan tahun 2017 ini. Sosok Mochamad Basuki Hadimuljono dianggap sebagai tokoh yang mendorong para perekayasa untuk memanfaatkan kemampuan pemanfaatan teknologi dalam membangun infrastruktur nasional.