Angka Penyakit Jantung Koroner di Indonesia Tinggi

:


Oleh Putri, Sabtu, 29 Juli 2017 | 19:56 WIB - Redaktur: Juli - 743


Jakarta, InfoPublik - Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) menjadi salah satu masalah kesehatan utama di negara maju maupun berkembang. Penyakit kardiovaskular tertinggi di Indonesia adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang angkanya sebesar 1,5 persen.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan dr. Lily Sulistyowati mengatakan angka tersebut berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, yang tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (4,4 persen) dan terendah di Provinsi Riau (0,3 persen).

"Menurut usia, PJK paling banyak terjadi pada kelompok umur 65-74 tahun (3,6 persen). Kemudian diikuti kelompok 75 tahun ke atas (3,2 persen), kelompok umur 55-64 tahun (2,1 persen), dan kelompok umur 35-44 tahun (1,3 persen)," kata dr. Lily Sabtu (29/7).

Sedangkan menurut status ekonomi, dr. Lily mengatakan terbanyak pada tingkat ekonomi bawah sebesar 2,1 persen dan menengah bawah sebesar 1,6 persen.

Sementara itu data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau 31 persen dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia.

Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskular terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Dari seluruh kematian akibat kardiovaskular 7,4 juta (42,3 persen) disebabkan PJK dan stroke 6,7 juta (38,3 persen).

Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan PJK menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke yakni sebesar 12,9 persen.

Untuk itu Kementerian Kesehatan terus mengimbau masyarakat agar melakukan cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup dan kelola stres (CERDIK) untuk mengendalikan faktor risiko PJK.